Staf kepresidenan, para petinggi, tokoh, para menteri ada dalam sejumlah rekaman film mesum yang memalukan. Sejumlah rekaman film berisi para tokoh pengamanan presiden Palestina ditemukan para pejuang Hamas dari kantor keamanan yang mereka kuasai di Ghaza.
Cuplikan rekaman itu, adalah satu dari puluhan vcd mesum yang kini ada di tangan pejuang Hamas, sebagaimana dilansir media massa Israel, Maaref.
Harian Israel itu menurunkan laporannya pada hari Rabu (27/6) dan mengulasnya secara rinci satu persatu isi vcd tersebut. Masalah ini sebenarnya pernah disinggung oleh para tokoh Hamas beberapa kali dalam sejumlah konferensi pers setelah mereka menguasai kantor sayap keamanan Presiden yang dikelola oleh gerakan Fatah di Ghaza pada 14 Juni lalu.
Menurut Maaref, sejumlah vcd mesum itu digunakan para petinggi sayap keamanan dalam rangkaian pengkaderan mata-mata yang mereka sebarkan di tengah musuh politiknya, baik mereka yang ada dalam tubuh Fatah atau di luar Fatah, atau juga sebagai tekanan untuk menetralkan sikap orang-orang yang mereka inginkan.
Harian Maaref melaporkan berita ini dalam sebuah artikel berjudul “Kaset-kaset Memalukan Milik Petinggi Presiden Palestina. ” Di antara rekaman adegan mesum yang kini diamankan oleh Hamas adalah film yang menampilkan seorang menteri dalam kabinet Fatah, juga kaset rekaman petinggi polisi yang bertugas sebagai petinggi sayap pengamanan Palestina.
Masih menurut Maaref, berbagai konflik internal dalam tubuh gerakan Fatah diduga menjadi pemicu kegiatan rekaman tersembunyi ini sebagai sarana untuk menjatuhkan pribadi lawan politiknya yang juga berada dalam gerakan Fatah.
Salah satu petinggi Hamas yang tak mau disebutkan identitasnya mengungkapkan bahwa film-film itu merupakan asli dan sebagiannya sudah pernah beredar pula di kalangan terbatas. “Kami melihat sejumlah cuplikan rekaman yang menampilkan sejumlah orang, yang tak pernah terlintas dalam pikiran kami sama sekali bila ia melakukan tindakan seperti itu.”
Menurut Maaref, sejumlah gambar rekaman itu diambil baik di dalam kamar si korban, atau di hotel atau juga di kantor mereka.
Sejumlah petinggi Fatah yang meninggalkan Ghaza, tidak mampu berkomentar apapun tentang kasus ini. Mereka juga tidak bisa menolak kritik Hamas karena mereka memang sangat takut bila Hamas menguak isi film-film itu. (na-str/iol)