Hamas menyingkap informasi rahasia berupa komunikasi antara pasukan pengamanan presiden dan pihak asing. Sesuai informasi yang diperoleh, Hamas menyatakan bahwa sejumlah aksi yang memicu kembali konflik antara Hamas dan Fatah adalah, ”proyek intelejen yang bekerjasama dengan sayap pengaman presiden terhadap sejumlah tokoh terhormat dan dari kalangan pejuang Palestina. ”
Hamas menegaskan bahwa penemuan informasi ini merupakan bukti otentik adanya koordinasi dan penyerangan terencana terhadap pejuang Hamas.
Seperti dilansir Palestine Information Center, Hamas menyatakan pula bahwa penemuan informasi rahasia yang dilakukan beberapa waktu terakhir ini dilakukan oleh sejumlah tokoh utama dari sayap pengaman presiden Palestina.
“Termasuk Rashed Abu Shabak, Yusuf Isa, Basam Yazuri dan lainnya. Mereka melakukan komunikasi dengan sejumlah tokoh keamanan tinggi di berbagai negara asing, ” demikian Hamas.
Menurut Hamas dalam keterangan sikapnya, materi komunikasi yang terjadi menyimpulkan adanya tukar menukar informasi yang mengancam perlawanan Palestina dan para pemimpinnya.
“Komunikasi itu terjadi dalam bentuk tukar menukar strategi untuk memukul perlawanan Palestina dan para tokoh birokrasi asal Hamas, bagaimana cara menguasai batalyon Syuhada Al-Aqsha dan melumpuhkannya, ” kata Hamas dalam pernyataannya.
Hamas menyatakan, “Kami sampaikan masalah ini dengan sangat penting. Kami menyatakan dan menegaskan bahwa siapapun yang berkonspirasi dengan musuh untuk melawan rakyat Palestina dan kekuatan perlawanannya, berarti ia telah melakukan pengkhianatan. Dan kami takkan menyikapi pihak itu sejak sekarang, kecuali dengan prinsip bahwa mereka adalah pengkhianat. ”
Hamas juga menyerukan pada para pemuda di barisan sayap keamanan Presiden, untuk benar-benar mengetahui adanya strategi seperti ini dari para pimpinan mereka. “Kami melihat mereka para pemuda itu adalah teman kami dalam menjaga negara ini, dan mereka adalah teman kami dalam perjalanan perjuangan. ”
Karenanya, Hamas meminta agar seluruh elemen Fatah juga mengetahui bagaimana duduk masalahnya, dan berupaya melarang berbagai upaya keji yang dirancang oleh para pemimpin mereka, sebelum terlambat. (na-str/pic)