Hamas tidak terlampau ambil pusing dengan penyanyi Palestina muda yang menjadi pemenang acara TV “Idol Arab,” karena hal ini tampak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam yang ketat dalam ketentuan gerakan Hamas.
Sedangkan Di Ramallah, Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas menjadikan Assaf sebagai duta kehormatan Negara .
Namun, tidak semua orang takjub dengan kemenangan Assaf di “Idol Arab.”
Beberapa warga Palestina, termasuk para anggota pemerintah Hamas, mengecam acara itu, mengatakan dalam acara itu memamerkan syahwat wanita dengan berpakaian tidak sopan dan pencampuran antar jenis kelamin, dan mereka katakan acara itu bertentangan Islam.
Manajer Assaf , Wael Yazagi katakana kepada Al Arabiya bahwa Pemerintah Hamas menolak untuk mengizinkan adanya perayaan untuk Assaf.
Dia mengatakan kepada Platinum Records, yang memiliki kontrak rekaman dengan Assaf, tidak memungkinkan Assaf untuk bernyanyi di Gaza, walau sebagian rakyat bersikeras menyelenggarakan penerimaan Assaf untuk menyanyi.
Dia mengatakan Hamas hanya membantu mengatur sebuah konferensi pers untuk Assaf di perbatasan Rafah. Walau Menteri tidak menghadiri acara tersebut, dan hanya mengirim juru bicara dan pejabat tingkat rendah lainnya, kata Yazagi.
“Mereka [Hamas] tidak tertarik pada subjek dengan cara apapun,” tambahnya.
Dia menganjurkan penyanyi muda itu “untuk menyanyi dengan nyanyian yang memperkuat perlawanan rakyat Palestina.” (Arby/Dz)