Hamas: Tak Ada Gencatan Senjata dengan Rejim Penjajah

Hamas menegaskan bahwa mereka tidak akan melakukan gencatan senjata dengan rejim Zionis Israel, kecuali ada jaminan bahwa rejim Zionis akan menghentikan semua bentuk penjajahan di Jalur Ghaza dan Tepi Barat.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Misyaal dalam wawancara dengan harian Asharq al-Awsat yang berbasis di London, Kamis (20/3). Dalam wawancara itu Misyaal membantah laporan-laporan yang menyebutkan bahwa Hamas akan bernegosiasi dengan Israel soal gencatan senjata.

"Adalah hak kami untuk mempertahankan diri, kami adalah bangsa yang sedang diserang, " tukas Misyaal.

"Siapa pun yang ingin membicarakan situasi tenang, pertama kali harus bicara dengan pihak agresor… setelah itu, kami akan mempertimbangkannya dengan serius, " sambung Misyaal.

Sementara itu, pasukan Israel menembak mati seorang petani Palestina berusia 60 tahun di dekat perbatasan Ghaza Tengah. Menurut keterangan aparat keamanan Palestina, pasukan Zionis menembak warga Palestina itu ketika sedang menuju kebunnya yang terletak di timur kota Khan Younis.

Dengan demikian, sejak agresi besar-besaran Israel tanggal 27 Februari kemarin, pasukan Zionis Israel telah membunuh lebih dari 130 warga sipil Palestina. (ln/presstv.)