Gerakan Perlawanan Hamas, Selasa, menyatakan kekuatan sayap militer, dan faksi-faksi perlawanan di Palestinia, siap mempertahankan Masjidil al-Aqsha, dan tempat-tempat suci kaum Muslimin, yang berada di bawah pendudukan Israel, khususnya kota Yerusalem, yang sekarang ini menghadapi penghancuran yang dilakukan rejim Zionis-Israel.
Juru bicara Hamas di Jalur Gaza, Fauzi Bahrum, di dalam konferensi persnya, di kota Gaza, menyatakan bahwa rejim Zionis-Israel, pasti akan membayar setiap tindakan pengrusakan yang mereka lakukan terhadap Masjidil al-Aqsha, pendzaliman terhadap umat Islam di Jerusalem, dan pengusaan terhadap wilayah Yerusalem. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah Israel, yang akhir-akhair melakukan pengusiran secara besar-besaran terhadap penduduk Arab yang berada di kota suci itu, dan menghancurkan rumah-rumah mereka, serta mendirikan rumah-rumah bagi imigrran Yahudi merupakan tindakan pelanggaran yang tidak dapat ditolerir.
“Kami tidak dapat menerima orang-orang Yahudi, yang mengambil tanah kami, dan adanya tentara Israel, dan pengusiran terhadap orang-orang Palestina. Kami akan mempertahankan tanah suci “, ujar Bahrum. Selain itu, Bahrum juga menuduh pemerintah Israel, menggunakan program dan perencanaan yang tujuannya mengurangi populasi Muslim di Yerusalem, dan menghilangkan identitas Yerusalem sebagai kota kaum Muslimin. Pemerintah Israel juga mengganti simbol-simbol Islam dengan simbol Yahudi, yang mengakibatkan Yerusalem mengalami proses Yahudinisasi. Tindakan pemerintah Israel betul-betul merupakan tindakan kriminal, yang telah merusak dan menghancurkan penduduk, dan melakukan pengusiran ribuan penduduk Palestina.
Pemimpin Hamas itu, mengingatkan kepada kaum muslimin di seluruh dunia, bahwa pemerintah Israel, secara sistematis melakukan penghancuran terhadap Masjidil al-Aqsha, dengan melakukan penggalian pondasi Masjidil al-Aqsha, yang setiap saat akan hancur. Bahrum, menyerukan kepada seluruh umat sedunia : “Masjidil al-Aqsha bukan hanya milik rakyat Palestina. Tapi, tempat suci yang terletak di Yerusalem itu, milik kaum seluruh kaum Muslimin. Karena itu tanggung jawab mempertahankan Masjidil al-Aqsha bukan ada dipundak rakyat Palestina, dan Arab, tapi seluruh kaum Muslimin”. Tegasnya. (m/pic)