Menanggapi sikap Zionis Israel yang makin semena-mena dan kejam terhadap Palestina, Ismail Ridhwan, jubir Hamas menegaskan bahwa Hamas takkan mundur dan berubah dari prinsip perjuanganya selama ini.
“Hamas takkan meninggalkan perlawanan dan akan tetap berpegang pada jalan jihad dan perang di jalan Allah sebagai strategi satu-satunya untuk mengusir penjajah dan membebaskan Palestina seluruhnya, ” tandasnya.
Ismail Ridhwan lalu menyerukan rakyat Palestina untuk mempersiapkan diri melakukan peperangan mendatang dengan penjajah Israel. “Musuh dan penjajah Israel kini telah melakukan serangan ke Ghaza dan meningkatkan serangan-serangannya terhadap rakyat Palestina. Masjid Al-Aqsha dan rakyat kita menjadi target konspirasi. Persiapkan diri kalian untuk berjihad. Peperangan sudah ada di depan mata. Musuh kita tidak mungkin disikapi kecuali dengan bahasa kekuatan, ” ujar Ridhwan.
Ia lalu mengancam Israel, “Kami akan melakukan pembalasan yang menyakitkan. Pemuda kami adalah pemuda mujahid. Kami telah bersumpah pada Allah untuk mati syahid. ”
Bagi Ismail Ridhwan, selama ini Hamas adalah kelompok paling depan yang memimpin gerbong zullada di Palestina dengan para pemimpinnya. Ada ribuan orang syuhada dan orang yang tertangkap dan terluka dari orang-orang Hamas.
“Kami tidak mungkin mundur dari prinsip ini. Kami tidak akan melucuti perlawanan. Kami akan tetap berpegang pada jihad dan perang di jalan Allah sampai Palestina seluruhnya merdeka. Kami juga takkan mengakui eksistensi Israel sejengkalpun di bumi Palestina yang telah disirami dengan darah pemimpin yang telah mati syahid. ”
Dengan tegas Ismail Ridhwan menyebutkan janjinya di hadapan Allah dan para syuhada Palestina. “Kami berjanji lepada Allah, kemudian kepada para syuhada dan rakyat Palestina. Bahwa kami tidak akan bergeser dari pilihan perlawanan. Kami tidak akan meninggalkan pilihan untuk mati syahid. Karena Palestina adalah harta yang mahal. Al-Quds tidak kan bisa dibebaskan melalui seminar dan rekomendasi atau perundingan. Al-Quds hanya bisa dibebaskan dengan senjata, Al-Qassam dan rudal. ”
Lebih jauh ia menegaskan bahwa Hamas tidak akan melupakan hak kembali para pengungsi dari Palestina, dan hak pembebasan para tawanan yang hingga kini masih menekam di penjara Israel. (na-str/pic)