Kabinet Hamas mulai meningkatkan upayanya menjalin lobi politik ke sejumlah pemerintah Arab dan dunia. Mereka bertekad melakukan komunikasi politik untuk menjelaskan kondisi yang sebenarnya terjadi di Palestina, pasca dekrit Presiden Abbas yang membubarkan pemerintahan Hamas.
Para tokoh Hamas akan meminta pada dunia Arab khususnya, untuk bersikap netral dan tidak mengambil sikap terburu-buru dengan memberi dukungan pada satu kelompok Palestina untuk berhadapan dengan kelompok lainnya. Upaya ini dilakukan setelah harian Mesir melansir pemberitaan soal niat pemerintah Mesir memindahkan kantor kedutaan besarnya dari Ghaza yang kini dikuasai Hamas, ke Ramallah di Tepi Barat yang dikuasai kelompok Fatah.
Sami Abu Zuhri, jubir Hamas kepada pers menjelaskan, "Kami tidak mempunyai informasi apapun tentang keinginan Mesir memindahkan kantor kedutaan besarnya ke Ramallah. Tapi kami meminta semua pemerintahan internasional, khususnya dunia Arab untuk tetap bertahan dan bersikap netral dalam berinteraksi dengan kelompok-kelompok di Palestina. "
Abu Zuhri mengatakan, saat ini tengah dilakukan dialog intensif antara Hamas dan sejumlah petinggi Mesir guna menjelaskan kondisi yang ada. "Tak diragukan bahwa kepergian delegasi keamanan Mesir yang dipimpin Burhan Hamad, disusul kemudian dengan kepergian para diplomat Mesir dari Ghaza, memunculkan pertanyaan besar yang harus dijawab dan dijelaskan langsung kepada para petinggi Mesir. "
Sami menilai sikap dunia Arab terhadap kondisi Palestina terbagi antara kelompok yang bersikap secara proporsional yang tetap menghormati keabsahan politik di Palestina dan tidak melanggar undang-undang Palestina. Di sisi lain ada pula kelompok yang memanfaatkan kondisi ini untuk mendukung satu kelompok Palestina guna menghadapi kelompok yang lain, yakni ‘menghabisi’ Hamas dengan sokongan AS. "Kami meminta semuanya untuk bersikap netral, " ujar Sami.
Sejumlah sumber menolak informasi yang menyebut putusnya hubungan antara Mesir dan Hamas. Mereka mengatakan sampai saat ini masih terjalin hubungan via telepon antara Hamas diwakili kepala biro politik Hamas Khalid Mishal dan para petinggi intelejen Mesir Umar Sulaiman. Keduanya terus berdiskusi untuk mecari jalan keluar dari kekisruhan yang terjadi di Palestina. (na-str/pic)