Setelah setahun tidak ketahuan rimbanya, Kopral Gilad Shalit, prajurit militer Israel yang diculik pejuang Palestina di perbatasan Ghaza setahun lalu, muncul meski yang terdengar cuma rekaman suaranya saja.
Rekaman suara yang diyakini sebagai suara Shalit dimuat di situs Brigade Izzudin al-Qassam, sayap militer Hamas, Senin (25/6). Dalam rekaman tersebut Shalit mengatakan bahwa kesehatannya memburuk dan butuh perawatan di rumah sakit.
"Saya Gilad Shalit. Saya ditangkap oleh Brigade Izzudin al-Qassam… Saya sudah ditawan selama setahun. Situasi saya sekarang memburuk. Saya perlu dirawat di rumah sakit, " demikian isi rekaman suara Shalit.
"Saya menyesalkan pemerintah Israel yang tidak menunjukkan rasa kepeduliannya lagi. Israel seharusnya memenuhi tuntutan para penculik saya, sehingga saya dibebaskan, " sambungnya dalam bahasa Ibrani dan diterjemahkan dalam teks bahasa Arab di situs tersebut. Dalam rekaman itu, Ghalit juga menyampaikan salam dan kerinduannya pada ayah, ibu, saudara-saudara dan teman-temannya di Israel.
Selama ini, penculik Shalit menuntut pembebasan para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, dan sebagai kompensasinya Ghalit akan dibebaskan. Namun sampai sekarang Israel tidak memenuhi tuntutan itu.
Setelah kemunculan rekaman suara tersebut, ayah Shalit, Noam pada televisi Israel memastikan bahwa suara yang ada di rekaman tersebut memang suara anaknya dan ini menjadi pertanda baik setidaknya bagi keluarga Shalit, yang selama ini mencemaskan nasib anaknya.
Sejak Shalit diculik, keluarga Shalit hanya menerima satu surat yang ditulis Shalit pada bulan September lalu. Setelah itu, kabar Shalit tidak pernah terdengar lagi.
Sementara itu, stasiun televisi Al-Aqsa milik Hamas menayangkan cuplikan gambar Shalit sedang ditarik oleh dua orang berpakaian seragam militer Israel. Cuplikan gambar itu diduga diambil saat penculikan Shalit tanggal 25 Juni setahun yang lalu.
Hamas adalah salah satu dari tiga faksi pejuang di Palestina yang mengklaim bertanggung jawab atas operasi bersama perlawanan terhadap pasukan Israel di Ghaza, di mana pada saat itu Shalit diculik. Hamas sebelumnya sudah mengatakan bahwa mereka merilis rekaman Shalit itu untuk merayakan setahun penangkapan Shalit.
Mesir sudah berupaya menjadi mediator antara Israel dan faksi pejuang Palestina dalam upaya membebaskan Shalit. Tapi negosiasi itu menemui jalan buntu karena Israel hanya mengumbar janji-janji akan membebaskan para tawanan Palestina untuk ditukar dengan pembebasan Shalit.
Abu Mujahid, juru bicara Popular Resistence Committees-salah satu faksi pejuang Palestina yang bersama Hamas melakukan serangan bersama terahadap pasukan Israel tahun 2006 lalu-menegaskan, Shalit tidak akan pernah dilepas sebelum para tawanan Palestina dibebaskan. (ln/aljz)