Hamas menangkal tudingan Presiden Palestina yang secara sesumbar mengatakan pihak Hamas mengizinkan masuknya anasir jaringan Al-Qaidah ke wilayah Ghaza.
Dalam siaran televisi Italia sebelum ini, Abbas mengatakan, “Dengan dukungan Hamas, Al-Qaidah menyusup ke wilayah Ghaza. ” Abbas menyatakan hal itu tanpa menyampaikan bukti apapun soal keterkaitan Hamas dengan Al-Qaidah.
Tuduhan ini kemudian ditanggapi oleh Jubir Hamas Sami Abu Zuhri dengan mengatakan bahwa pihak Abbas tengah melakukan beragam cara untuk mencabut simpatik banyak pihak kepada Hamas. “Tak ada hubungannya antara Hamas dan Al-Qaidah. Abbas berupaya menggiring informasi bohong untuk menipu opini publik dunia agar mendapat dukungan mendatangkan pasukan internasional ke Ghaza, ” ujar Sami Abu Zuhri. Ia bahkan dengan tegas mengatakan Hamas akan melarang mengalirnya anasir Al-Qaidah untuk masuk ke wilayah Palestina.
Tudingan secara sembrono yang disampaikan Abbas, diduga terkait dengan prestasi Hamas membebaskan wartawan BBC Alan Johnston yang sudah empat bulan ditahan oleh organisasi Syabab Jaisy Al-Islami. Peristiwa pembebasan Johnston menarik perhatian dunia pada Hamas, sehingga memunculkan arus pemikiran baru agar dunia mulai memberi kesempatan pada Hamas dan mau berdialog dengan Hamas.
Sementara itu, Bardaweil, tokoh parlemen asal Hamas mengatakan, bahwa Hamas tidak bisa disingkirkan pengaruhnya begitu saja. Ia menegaskan, “Hamas bukan gerakan yang mudah dihembus angin dan bukan gerakan yang datang secara tiba-tiba. Hamas adalah gerakan tanah air yang memiliki akar sosial di masyarakat. Hamas memiliki basis kepemimpinan yang kuat dan sarana untuk tetap eksis di Palestina. "(na-str/bbc, pic)