AS kembali menegaskan pihaknya masih memiliki ganjalan besar untuk berinteraksi dengan Hamas, meski kelompok pejuang Palestina itu telah masuk dalam struktur parlemen Palestina. Ganjalan paling berat bagi AS adalah, lantaran Hamas sampai saat ini tidak mengakui eksistensi Israel dan masih menganut perlawanan bersenjata mengusir penjajah Israel.
Menlu AS, Condoleeza Rice mengatakan, pihaknya tidak akan mengubah pilihan politiknya dalam berinteraksi dengan Hamas. Ia mensyaratkan bahwa komunikasi apapun yang dilakukan Washington dengan semua institusi harus dilakukan dengan institusi yang komitmen dengan perdamaian. “Tidak mungkin ada perpaduan langkah, satu langkah dalam terorisme dan langkah lain dalam politik,” demikian menurut Rice menyinggung langkah politik Hamas.
Ungkapan Rice sama dengan yang disampaikan Blair. Blair mengatakan, sulit sekali berdialog dengan Hamas. Menurutnya, siapapun harus menegaskan langkahnya berada di jalan politik atau jalan kekerasan. “Tidak mungkin ada yang bisa mencapai sesuatu selama mereka menempuh jalan kekerasan,” katanya.
Sementara itu, Mahmud Zuhar, tokoh populer Hamas menanggapi pernyataan AS dan Inggris tersebut mengatakan, “Perundingan adalah salah satu cara. Jika Israel tidak mungkin disarankan untuk menghentikan kekerasan, pendudukan dan penangkapan massal, masih ada cara lain selain perundingan.”
Zuhar juga mengatakan, perundingan dengan Israel bukan sesuatu yang haram. Namun dosa perundingan merupakan dosa politik yang sangat berbahaya jika kami duduk berunding dengan Israel. "Setelah itu, kami menyatakan ada kemajuan kepada rakyat Palestina, tapi kenyataannya kebalikan dari itu."
Apa yang dikhawatirkan Zuhar soal arogansi militer Israel terbukti. Sore hari kemarin, sebanyak 30 kenderaan militer Israel merangsek kota Ramallah dengan alasan pengepungan dan penangkapan salah seorang pejuang Palestina. Puluhan pemuda lantas melempari mobil militer itu dengan batu dan dibalas dengan lontaran gas air mata oleh pasukan Israel. Menurut koresponden Al-Jazeera, sore itu, tentara Israel tak berhasil menangkap orang yang dicarinya. Namun, dua orang pemuda dilaporkan terkena tembakan tentara Israel. Tentara Israel menyanggah dengan sengaja menembak pemuda Palestina. Mereka beralasan bahwa tembakan itu diarahkan secara tidak sengaja karena para pemuda itu dianggap bersiap melemparkan batu ke arah tentara mereka. (na-str/aljzr)