Ketua Biro Politik Hamas Khalid Misyaal meminta Liga Arab agar menjadi mediator untuk mendamaikan Hamas dengan Fatah, dua faksi di Palestina yang sampai saat ini masih berseberangan.
Permintaan Misyaal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Moussa. "Misyaal bicara pada saya dua hari yang lalu dan memberikan selamat pada saya atas tercapainya kesepakatan di Libanon dan ia mengatakan bahwa ia siap menjalani proses yang sama untuk mengakhiri pertikaian antara Fatah dan Hamas, " ungkap Amr Moussa.
Setelah terjadi konflik dengan Fatah pada Juni 2007, Hamas memegang kontrol di Jalur Ghaza. Upaya mendamaikan Hamas-Fatah yang dilakukan Yaman dan Arab Saudi, tidak membawa hasil. Setelah melakukan beberapa kali konsultasi dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas, Moussa mengatakan setiap mediasi yang akan dilakukan oleh Liga Arab harus berdasarkan pada keputusan semua menteri negara-negara Arab.
Sementara itu, terkait upaya perdamaian di Palestina, Amr Moussa mengungkapkan bahwa negara-negara Arab ‘frustasi’ melihat lambatnya proses perdamaian Palestina-Israel yang dimediasi oleh AS. "Setiap orang bertanya-tanya soal hasil Konferensi Annapolis dan janji Presiden Bush untuk mengesahkan berdirinya negara Palestina, " tukas Moussa. (ln/presstv)