"Sebenarnya Hamas telah memutuskan sikap terkait masalah pengungsi ini sejak lama, dan menganggapnya sebagai prinsip Palestina yang tak seorang pun berhak menegoisasikan hal itu, " tegas juru bicara Hamas Fauzi Barhum.
Hamas menyatakan hal itu, setelah komentar Raja Yordania Abdullah II yang berpendapat bahwa, hak kembali pengungsi Palestina sebagai hal yang tidak realistis yang dapat diganti dengan sebuah kompensasi.
"Kami bela masalah pengungsi ini dengan darah, serpihan daging, kepenatan dan kerja keras selama beberapa dekade. Karena itu, kerja keras, kepenatan dan perjuangan ini harus terus berkobar dengan kembalinya para pengungsi, bukan dengan bernegoisasi atas masalah mereka, atau memberikan kompensasi kepada mereka, atau menempatkan mereka di tempat manapun di dunia ini, " papar Barhum meyakinkan wartawan, Sabtu (21/4).
Gagasan pemberian kompensasi dan penempatan para pengungsi itu ditolak keras Barhum. Pasalnya, tambah dia, Hamas justru terus memperjuangkan hak kembali para pengungsi ke Palestina secara cepat ditambah ganti rugi.
"Tak boleh seorang pun bernegoisasi terhadap masalah pengungsi ini. Ini tak untuk dinegoisasikan sama sekali, " tandas dia.
Terkait tuduhan yang dilontarkan Raja Abdullah II terhadap Hamas dan Hizbullah serta Iran sebagai musuh bersama bagi Arab dan Zionis, seperti diberitakan sebuah harian Israel, Barhum menjelaskan, "Pertama kami bukan musuh negara Arab atau negara Islam manapun atau negara lainnya. Musuh kami adalah penjajah Zionis. Karena itu, yang merupakan ancaman bagi Palestina, Yordania, Suriah dan proyek Arab adalah penjajah Zionis. "
Lebih jauh Barhum memaparkan, "Kami, bersama Yordania, Suriah, Mesir atau negara di regional ini yang bertetangga, menghadapi musuh Zionis yang pada suatu ketika membunuhi anak-anak bangsa Arab. Di sana ada darah warga Yordania tertumpah. Di sana ada darah warga Mesir, darah warga Suriah tertumpah di tanah Palestina, di tanah Suriah, di tanah Yordania sampai di tanah Mesir. Karena itu, saya kira musuh yang sedang kita hadapi dan yang sedang bangsa Arab hadapi adalah musuh bersama yaitu penjajah Zionis. "
Ditegaskan juru bicara Hamas bahwa, proyek Zionis-AS yang sangat berbahaya adalah yang tengah mengancam masa depan dan stabilitas bangsa Palestina dan bangsa Arab.(ilyas/pic)