Ismail Haniye, pemimpin terkemuka Hamas mengatakan, pihaknya telah mendapatkan rekomendasi legal dari dunia Arab, paska kunjungan dan pertemuannya ke berbagai pemimpin dunia Arab. Dalam waktu yang sama, ia menyebutkan bahwa Hamas telah melakukan terobosan baru dalam banyak hal terkait hubungan internasional yang akan dilakukan.
Haniye, dalam seminar politik yang dilakukan Universitas Islam di Ghaza, (12/2), “Hamas telah melakukan terobosan besar dalam ruang hubungan kerjasama dengan masyarakat internasional. Hamas akan berpijak pada prinsip kemaslahatan nasional yang utuh dan menghormati dialog dan saling memahami. Palestina terbuka untuk semua. Tangan Hamas akan menyambut semua.” Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa hingga saat ini Hamas tengah berupaya memperkuat hubungan bilateral dengan berbagai negara, termasuk terhadap Rusia dan negara-negara di selatan Afrika, serta Jepang. “Beberapa hari lalu, berbagai pemerintahan negara telah melakukan komunikasi dengan Hamas. Uni Eropa dan negara Amerika Latin, serta Uni Afrika, termasuk yang telah berkomunikasi dengan Hamas. Begitu juga dukungan Perancis terhadap undangan Rusia yang disebut sebagai langkah maju sesuai dengan kesepakatan."
Seperti diberitakan juga, Sekjen PBB Kofi Anan menyebutkan agar memberi kesempatan lebih kepada Hamas untuk merubah pola dan sikapnya sebelum diputuskan untuk diisolir dari partner politik di Timur Tengah.
Haniye juga mengatakan bahwa Hamas telah bertemu dengan sejumlah tokoh pemikirran dan peradaban Mesir yang menyampaikan selamat atas keberhasilan Hamas dalam pemilu. Hamas juga disebutkan telah bertemu dengan sekjen Liga Arab Amr Musa. Dan dengan demikian, Hamas telah mendapat legalitas dari dunia Arab.(na-str/iol)