Para pemimpin Hamas mengeluarkan peringatan ke Israel , jika terjadi invasi darat Israel di Jalur Gaza maka bersiaplah banyak tentara Israel yang akan terculik.
Ancaman itu ditujukan bagi Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel, yang mempertimbangkan opsi mengirimkan ribuan pasukan ke Gaza setelah pemboman udara dan serangan dari laut hingga menewaskan lebih dari 100 orang penduduk Gaza dan 340 rumah Palestina hancur.
Israel telah lakukan serangan lebih dari 1.000 target sejak meluncurkan serangan besar pada hari Selasa untuk menyerang kekuatan militer Hamas dan mempertimbangkan opsi serangan darat . Fawzeh Barhoom , salah satu juru bicara Hamas, mengatakan langkah serangan darat Israel hanya akan membuat lebih mudah untuk menculik tentara Israel, dan kami akan gunakan sebagai poin tawar-menawar untuk menekan Israel.
“Jika mereka memulai perang darat, mereka akan memperpendek jalan bagi kita untuk menculik banyak tentara untuk membuat kesepakatan untuk mengakhiri pertumpahan darah dan melepaskan tahanan seperti yang terjadi di masa lalu,” katanya kepada The Daily Telegraph, mengacu penculikan Gilad Shalit, seorang tentara Israel yang ditahan di Gaza selama lima tahun sebelum dibebaskan pada tahun 2011 dalam pertukaran dengan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.
Ancaman penculikan diperkuat oleh Ihab al-Ghussain, menteri informasi Gaza dan anggota Hamas, yang menyebutnya “respon normal” terhadap tindakan Israel.
“Mereka datang ke kami,” katanya. “Israel memulai ini, jadi kami akan melakukan apapun yang bisa untuk menghentikannya, bahkan jika itu berarti penculikan tentara Israel. Anda berbicara tentang ribuan orang Palestina di penjara Israel , dan proses perdamaian tak membantu mereka keluar dari penjara, satu-satunya cara kami dapat membantu orang-orang ini adalah menculik warga Israel dan orang-orang kami bisa keluar dari penjara. ” (JL/KH)