Hamas: Gencatan Senjata dengan Israel Cukup Sampai Disini

Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Mishaal menyatakan Hamas tidak akan memperpanjang kesepakatan gencatan senjata dengan Israel yang akan berakhir tanggal 19 Desember mendatang.

Dalam wawancara dari Damaskus, dengan televisi al-Quds milik Hamas, Mishaal mengatakan Israel tidak menghormati kesepakatan gencatan senjata yang tercapai lewat mediasi Mesir itu, karena Israel masih tetap memberlakukan blokade di Gaza.

"Israel masih memblokade rakyat kami di Gaza dan melakukan serangan terhadap Hamas. Saya pikir, untuk semua kekuatan di Gaza, gencatan senjata akan berakhir pada tanggal 19 Desember dan tidak akan diperpanjang lagi," tukas Mishaal.

Sementar itu, Mishaal yang berada dalam pengasingan di Damaskus, ibukota Suriah, hari Minggu kemarin untuk kedua kalinya bertemu dengan mantan presiden AS , Jimmy Carter. Pertemuan yang membahas konflik di Timur Tengah itu, tidak boleh diliput wartawan dan kedua tokoh tersebut juga tidak memberikan keterangan pers setelah pertemuan.

Carter bertemu Mishaal dalam rangkaian kunjungannya ke Timur Tengah. Sebelum bertemu Mishall, Carter bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Namun Carter sempat kecewa, karena saat berkunjung ke Libanon, Hizbullah menolak bertemu dengan Carter.

Milad Hamas

Pada hari yang sama, Minggu (14/12) sekitar 300.000 pendukung Hamas di Gaza berkumpul di stadion kota Gaza, merayakan milad ke-21 gerakan pejuang Palestina itu. Ratusan ribu warga Gaza pendukung Hamas itu kemudian menggelar aksi long-march sambil membawa bendera-bendera Hamas, berwarna hijau.

Dalam pidatonya, Perdana Menteri dari Hamas, Ismail Haniya mengatakan bahwa rakyat Gaza akan mempertahankan tanah Palestina sampai titik darah penghabisan. "Kami katakan pada penjajah dan pada dunia, Kami di sini tetap teguh mempertahankan tanah kami dan kami akan tetap mempertahankan tanah air dan hak-hak kami," tegas Haniya.

Ia mengatakan, tekanan-tekanan yang dilakukan Israel justeru memperkuat Hamas dan Israel tidak akan mendapatkan kemenangan. "Ini adalah sebuah surat untuk Obama, untuk para Zionis dan mereka yang berada dibelakang Zionis. Kami mengatakan dengan segenap keyakinan, bahwa Anda semua tidak akan menang," tandas Haniya dalam pidatonya yang berlangsung selama satu jam.

Pada kesempatan itu, Haniya membacakan berbagai proyek konspirasi dan pendanaan Israel untuk melemahkan dan memiskinkan warga Gaza. Ia juga mengumumkan bahwa Hamas tidak akan mengakui lagi legitimasi pemerintahan Mahmud Abbas di Tepi Barat, begitu masa jabatan Abbas berakhir pada tanggal 8 Januari mendatang. (ln/prtv)