Perselisihan antara polisi kota yang berada di bawah kordinasi Pemerintah Palestina Hamas, dan pendukung Fatah kini mulai muncul dalam acara ritual keagamaan, semisal Shalat Jum’at. Pro Fatah menggelar shalat Jum’at sendiri, lalu bergerak melakukan aksi demonstrasi. Bentrokan dengan polisi Ghaza pun tak terhindarkan.
Islam Shahwan, jubir kepolisian kota di Ghaza mengatakan, “Kami mendukung kebebasan dalam urusan beribadah. Karena itu kami izinkan para pendukung Fatah menggelar shalat Jum’at di lapangan Ghaza. Kami ingin situasi perselisihan tidak berpengaruh pada pelaksanaan shalat Jum’at sebagaimana sebelumnya. Tapi sejumlah oknum melemparkan batu ke arah gedung Dewan Parlemen. Kami berhasil menangkap sebagian mereka, dan kami menemukan mereka membawa sejumlah petasan. ”
Peristiwa ini melukai sedikitnya 11 orang, termasuk dua orang wartawan televisi Prancis. Di samping itu ada sejumlah orang demonstran yang juga kini ditahan pihak polisi. Syahwan membantah informasi yang menyebutkan adanya larangan yang dilakukan polisi sebelum shalat Jum’at di lokasi tersebut. “Polisi memang datang lebih awal untuk menyisir lokasi karena satu hari sebelumnya terjadi peledakan bom di lokasi itu, tepatnya pada hari Kamis (30/8). ”
Sementara itu, Quds Pers menukilkan ungkapan saksi mata yang menjelaskan, “Sejumlah pemuda melakukan shalat Jum’at di lapangan Ghaza. Kemudian usai shalat mereka menyerang gedung parlemen dan kepolisian dengan lemparan batu, kaca, serta petasan. Sebelumnya pihak polisi melarang mereka yang ingin berdemonstrasi agar tidak sampai ke gedung parlemen. ” Sebelumnya, pendukung Fatah memang sudah pernah merancang aksi demo serupa pada Jum’at pekan sebelumnya (24/8). Dalam insiden demonstrasi itu, kepolisian Palestina melepaskan tembakan ke udara dan menangkap sejumlah orang.
Terkait peristiwa ini, Ismail Haniyah mengatakan, “Tidak penting bagi kami untuk menggunakan tindakan yang justru bisa menodai kesucian shalat dan mengeluarkan fungsi shalat dari fungsi yang benar. ” Situasi hari Jum’at di Ghaza, bahkan sudah beredar beberapa jam sebelumnya melalui SMS yang menyebar di warga Ghaza. Isinya adalah seputar waspada dan tidak ikut shalat Jum’at yang digelar pendukung Fatah. (na-str/iol)