Petinggi Hamas DR. Musa Abu Marzuq, menegaskan pihaknya memiliki sejumlah alternatif bantuan dana yang akan tetap menjamin keberlangsungan pemerintahan Palestina yang dimpimpinnya. Abu Marzuq bahkan mensinyalir boleh jadi, alternatif bantuan yang akan diperoleh Hamas, jika Barat dan Uni Eropa memutus bantuannya, akan lebih baik dari saat ini. Dalam wawancara yang disiarkan kantor berita satelit Al-Jazeera, Abu Marzuq yang bermukim di Damaskus itu menegaskan bahwa sejumlah perwakilan negara Teluk telah melakukan komunikasi dengan Hamas dan berjanji untuk membantu dukungan kepada rakyat Palestina di masa mendatang.
Marzuq merinci, bahwa Saudi Arabia dan Qatar telah sepakat menyalurkan dana bantuannya sebesar 33 juta dolar guna meringankan beban operasional pemerintah Palestina. Bukan hanya Saudi dan Qatar, tapi ada sejumlah perwakilan negara lain seperti Yordania yang juga menegaskan dukungannya terhadap hasil pemilu rakyat Palestina beberapa waktu lalu.
Terkait sikap negara kwartet yang bersikukuh memutus komunikasi dan dukungan apapun terhadap pemerintahan Palestina di bawah Hamas, Marzuq hanya menjelaskan ada banyak dimensi yang tidak hanya dimensi dana bantuan, tapi dimensi kemanusiaan rakyat Palestina yang juga harus diperhatikan. Sikap Eropa itu, menurut Marzuq, menjelaskan keterkaitan antara situasi di Palestina, Irak, Libanon, Suriah, dan negara lainnya di Timur Tengah. Karenanya, sikap ngotot Uni Eropa untuk menolak komunikasi dengan pemerintah Palestina bisa menjadikan justru negara-negara Arab yang meninggalkan Uni Eropa.
Penyelesaian jangka pendek sudah ditawarkan oleh pemerintah Saudi Arabia dan Qatar. Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat meminta Israel untuk mengucurkan dana Palestina yang diblokir setelah kemenangan Hamas, misalnya bea cukai dan pajak. Namun ini adalah pemecahan sementara dan mungkin belum bisa untuk menyelesaikan masalah jangka panjang.
Hamas berharap bisa berpegang pada solidaritas Arab dan Islam. Tetapi Amerika khususnya, juga mengharapkan dukungan sekutu Arabnya, yaitu Mesir dan Saudi Arabia supaya hanya memberi bantuan keuangan kepada Hamas kalau Hamas memenuhi persyaratan masyarakat internasional, yakni soal pelucutan senjata dan pengakuan terhadap entitas Israel. (na-str/iol/rnw)