Hamas Bantah Isu Pembebasan Serdadu Zionis Tanpa Syarat

Hamas bantah informasi yang menguraikan krisis tawanan serdadu Israel akan selesai dalam beberapa jam melalui perundingan.

Farahat Asad, jubir Hamas di Tepi Barat, dalam siaran persnya menyatakan, “Pembicaraan tentang penyudahan krisis tawanan serdadu Israel dalam rentang beberapa jam adalahtekanan bagi perundingan itu sendiri. Kalau pun ada hasilnya, kami yakin hasil itu tidak maksimal.”

Lebih lanjut ia menegaskan, “Hamas takkan mendukung tawaran pembebasan serdadu Israel, apapun bentuknya, secara gratis. Kami tetap meminta pembebasan dengan pertukaran tahanan Palestina, seperti yang telah disepakati oleh berbagai sayap militer pejuang Palestina, itu permintaan minimal kami.”

Terkait dengan tekanan dunia internasional dan Zionis Israel agar Hamas melepas serdadu Israel yang ditawan, Asad menegaskan bahwa tekanan itu tidak memiliki nilai apa-apa untuk Hamas. Lantaran berbagai milisi bersenjata pejuang Palestina tidak berkepentingan dengan hubungan internasional dan masalah politik. “Apa yang mereka perjuangkan hanyalah aspek kemanusiaan saja,” ujar Asad. Karenanya, tekanan yang dilakukan oleh dunia internasional terhadap pemerintah Palestina, tidak pada tempatnya.

Isu perundingan yang akan dilakukan terkait tawanan serdadu Zionis dengan sejumlah menteri Palestina yang ditangkap Israel juga dibantah Asad. Menurut Asad, para menteri dan anggota parlemen Palestina, berbeda konteksnya dengan kasus tawanan serdadu Israel. “Masalah ini tidak mungkin disatukan dalam satu paket perundingan. Ini karena para menteri dan parlemen Palestina itu terlindungi secara hukum internasional. Mereka tidak boleh ditangkap, tidak boleh diadili dalam bentuk apapun,” ujarnya.

Asad mengaku sampai saat ini, publik Zionis Israel juga banyak yang menyampaikan permintaan pada pemerintah Palestina di bawah Hamas. Terlebih sepertiga dari warga Zionis Israel telah meminta Israel untuk menyelamatkan nyawa serdadu yang ditawan meski dengan membayar melalui pertukaran tawanan. Bahkan ada juga organisasi keagamaan Yahudi yang menekan Israel agar menerima pertukaran tawanan untuk menyelamatkan serdadu Zionis. (na-str/pic)