Kondisi Ghaza semakin tak menentu. Tapi negara Arab cenderung diam. Jubir Hamas mencium adanya pihak-pihak tertentu yang memang menghendaki isolasi terus berlanjut hingga Hamas tumbang.Itulah yang disampaikan Sami Abu Zuhri, jubir Hamas di Ghaza.
Ia mengatakan adanya beberapa pihak di negara-negara Arab yang memang ingin proyek isolasi atas Ghaza dilanjutkan dengan tujuan menggulingkan Hamas dari kekuasaan. Mereka menutup mata terhadap penderitaan rakyat Palestina dari hari ke hari, ditambah serangan militer Israel atas Palestina.
“Ada sejumlah pihak di negara Arab yang memang menghendaki adanya isolasi terus berlanjut atas Ghaza. Pihak-pihak itu menginginkan tergulingnya Hamas. Sikap diam negara Arab terhadap apa yang terjadi di tanah Ghaza Palestina memang menunjukkaan negara Arab tidak mampu dan tunduk pada imperialisme Amerika.”
Abu Zuhri juga menyatakan bahwa Hamas menolak jika pernyataan “ledakan” yang dilontarkan oKhalid Mishal, Kepala Biro Politik Hamas, ditafsirkan sebagai ancaman bagi semua pihak negara Arab yang diam terhadap kondisi Palestina. Ia juga menafikan bila perkataan itu disebut sebagai provokasi dari pimpinan Hamas untuk melakukan serangan ke perbatasan Mesir.
Lebih lanjut Abu Zuhri mengatakan, “Kondisi di Ghaza saat ini mengalami situasi yang sangat menderita yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka menghadapi serangan militer Israel dan sikap diam bangsa Arab atas isolasi yang mereka alami. Kondisi tertekan seperti inilah yang dimaksud “ledakan” oleh Mishal dalam pernyataannya.”
Bagi Sami Zuhri, apa yang disebut sebagai “ledakan” oleh Mishal, bukanlah ancaman bagi negara Arab tapi ancaman kepada perampok Palestina yakni Zionis Israel sekaligus seruan kepada negara Arab agar segera bergerak dan memainkan perannya untuk turut bertanggung jawab atas kondisi yang dialami rakyat Palestina di Ghaza. (na-str/iol)
