Di ibukota Turki, Ankara, seorang hakim Turki tewas dalam peristiwa penembakan di pengadilan. Empat lainnya mengalami luka-luka. Pelaku, yang langsung ditahan setelah melakukan aksinya memaksa masuk ruang sidang dan menembak sambil berteriak sebagai Pejuang Tuhan.
Pelaku serangan juga merangsek ke lokasi aula kedua pengadilan Turki saat pengadilan tengah melakukan persidangan di pagi hari. Ketika itu pelaku penyerangan sudah melepaskan sejumlah tembakan dari pistol. Kepala aula Mushtafa Berdein yang termasuk sebagai korban dalam peristiwa tersebut berhasil diselamatkan. Sementara hakim Mushtafa Yoseil tidak dapat diselamatkan karena luka-lukanya yang sangat parah.
Diduga, serangan tersebut terkait dengan Pengadilan Tinggi administrasi Turki itu yang mengeluarkan vonis yang merugikan kaum muslim. Satu di antaraya adalah larangan menggunakan jilbab di gedung pemerintah dan universitas. Pada bulan Februari lalu, pengadilan mendukung kasus larangan jilbab dalam kasus seorang guru yang berjilbab. Setelah pernyataan larangan itu dikeluarkan, sejumlah orang menyatakan bahwa pihak-pihak yang meloloskan peraturan ini akan menerima hukuman setimpal. Presiden Ahmet Sezer menyebut serangan itu sebagai hari paling hitam serta serangan terhadap negara sekuler Turki. (na-str/iol)