Untuk pertama kalinya, Muslim Rumania dari berbagai etnis bersama-sama menuju tanah suci, untuk menunaikan ibadah haji. Penyelenggara haji Taiba Foundation dan Liga Kebudayaan Islam di Rumania sengaja menyatukan Muslim dari etnis Tatar, Turki, Arab dan Roma untuk menunaikan haji tahun ini.
Tahun-tahun sebelumnya Taiba Foundation dan Liga Kebudayaan Islam di Rumania, memberangkatkan jamaahnya secara terpisah. Direktur Taiba Foundation, Adnan Oun optimis penggabungan seluruh jamaah haji Rumania pada tahun ini akan membawa dampak positif bagi persatuan umat Islam di negeri itu.
"Penyatuan jamaah ini akan memperkuat ikatan dan meningkatkan kerjasama di kalangan warga Muslim yang berasal dari berbagai lapisan," ujar Oun.
Menurutnya, dengan penyatuan jamaah haji ini, perencanaan dan pelaksanaan perjalanan ibadah haji jauh lebih baik. Kedua organisasi penyelenggara haji itu sudah menyiapkan berbagai program keagamaan untuk mengisi waktu selama menjalankan ibadah haji, antara lain ceramah-ceramah dan tanya jawab bertema haji.
"Kami juga akan menggelar semacam kompetisi dan hadiahnya gratis ibadah haji," sambung Oun.
Seperti juga umat Islam lainnya di seluruh dunia, umat Islam di Rumania juga menjadikan ibadah haji sebagai perjalanan yang penting dan istimewa. Di sebuah desa kecil di sebelah tenggara Rumania menyebut perjalanan haji dengan "Hagieni". Warga desa yang akan menunaikan "Hagieni" biasanya mengunjungi kerabat-kerabatnya untuk memohon doa dan minta maaf, karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi selama perjalanan haji mereka.
Setelah kembali dari ibadah haji, keluarga yang pergi haji menggelar pesta syukuran dan membagi-bagikan oleh-oleh pada sanak saudara dan teman-teman mereka. "Ibadah haji menjadi hal yang sangat penting bagi Muslim Rumania. Sekembalinya dari haji, mereka jadi lebih relijius dan banyak diantaranya yang menjalankan misi dakwah," tukas Oun
Jumlah warga Muslim di Rumania saat ini sekitar 70.000 orang, atau 2 persen dari 22 juta total penduduk negeri itu. Muslim Rumania kebanyakan keturunan Muslim Tatar, Turki dan Albania. (ln/iol)