Eramuslim – PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat 10 Juli 2020 resmi mendeklarasikan bangunan Hagia Sophia di Kota Istanbul kembali difungsikan sebagai masjid. Hal itu dilakukan setelah pengadilan tinggi memutuskan konversi bangunan kuno tersebut menjadi museum oleh Mustafa Kemal Ataturk, negarawan pendiri Turki modern, adalah ilegal.
“Melalui putusan pengadilan ini, dan dengan langkah-langkah yang kami ambil sejalan dengan keputusan itu, Hagia Sophia menjadi masjid lagi, setelah 86 tahun, seperti yang diinginkan Fatih (Muhammad Al Fatih, red), penakluk Istanbul,” kata Erdogan dalam pidato nasionalnya, sebagaimana dikutip dari VOA, Minggu (12/7).
Sultan Muhammad Al Fatih atau Mehmed II merupakan Khalifah Turki Utsmani penakluk Konstantinopel yang kemudian diubah namanya menjadi Istanbul. Ia lalu mengubah Hagia Sophia, Katedral terbesar di dunia kala itu, menjadi masjid pada 1453 masehi.
“Seperti semua masjid kami, pintu Hagia Sophia akan terbuka untuk semua, penduduk lokal dan asing, Muslim dan non-Muslim,” kata Erdogan, seperti dikutip Reuters.
Bangunan berusia 1.500 tahun ini dahulu adalah katedral. Kemudian diubah menjadi masjid ketika Kekhalifahan Utsmaniyah atau Kekaisaran Ottoman merebut Kota Istanbul pada 1453, lalu diubah menjadi museum pada 1934.
Hagia Sophia dibangun pada abad keenam atas perintah Kaisar Bizantium, Justinian I. Bangunan tersebut merupakan katedral terbesar di dunia selama hampir 1.000 tahun.
Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar Hagia Sophia diubah menjadi masjid selama kampanye pemilu tahun lalu.
Kelompok Islamis di Turki telah lama menyerukan agar bangunan itu dikonversi menjadi masjid, tetapi kelompok oposisi yang berhaluan sekuler menentang langkah tersebut. (okz)