Haaretz: Hamas dan Hizbullah di balik Insiden Penembakan di Seminari Yahudi

Sebuah harian Israel melaporkan bahwa aparat keamanan Israel sudah menangkap delapan warga Yerusalem Timur, menyusul insiden penembakan di sebuah seminari Yahudi yang terjadi Kamis (6/3) malam.

Harian itu juga menyebutkan bahwa Hamas dan Hizbullah bekerjasama mendalangi insiden penembakan yang menewaskan delapan orang siswa seminari itu.

Situs harian Israel Haaretz, edisi Minggu menyebutkan, delapan orang yang ditangkap di Yerusalem Timur adalah kerabat dari Alaa’ Hisham Abu Dhaim, orang yang oleh rejim Zionis dituduh sebagai pelaku penembakan. Kedelapan orang itu antara lain, ayah Abu Dhaim, dua saudara laki-lakinya dan dua orang sepupunya.

Situs Haaretz juga melaporkan bahwa polisi Israel memaksa ayah Abu Dhaim menurunkan bendera Hamas, yang dikibarkan oleh keluarga Abu Dhaim di rumahnya. Menurut kantor berita Palestina Maan, ayah Abu Dhaim dulu memang pernah menjadi anggota Hamas.

Haaretz, mengutip sejumlah sumber di Palestina yang menyatakan bahwa insiden penembakan di seminari Yahudi yang berlokasi di Yerusalem dirancang oleh jaringan Hamas di Tepi Barat atas perintah pimpinan mereka yang berada di Damaskus dan kordinasi dengan Hizbullah. Sementara publik Palestina meyakini serangan mematikan yang baru pertama kali terjadi ini dirancang oleh Hamas dan Jihad Islam.

Lebih lanjut Haaretz melansir hasil penyelidikan awal polisi Israel yang menyebutkan bahwa insiden penembakan itu bukan insiden yang spontan, tapi sudah direncanakan dengan matang. Masih menurut laporan polisi Israel, Abu Dhaim sendiri lah yang memilih lokasi dan waktu penembakan. Sebelum melakukan aksinya, Abu Dhaim melakukan pengamatan dan mengumpulkan informasi tentang sekolah seminari Yahudi itu. (ln/albwb)