Presiden Barack Obama memberi waktu setahun untuk menutup kamp penjara AS di Kuba, kamp Guantanamo. Dalam penandatanganan surat perintah penutupan kamp Guantanamo, Obama juga memerintahkan menutup semua pusat-pusat tahanan milik CIA yang tersebar di berbagai negara.
Untuk itu, Obama membentukan tim gugus tugas dan prosedur untuk menangani para tahanan yang masih ada di kamp Guantanamo. Selama proses penutupan, Obama melarang para investigator AS melakukan penyiksaan dan pelecehan terhadap para tahanan dan mematuhi apa yang disebut Army Field Manual.
Saat ini masih ada sekitar 250 tahanan di Kamp Guantanamo dengan tuduhan terorisme. Para tahanan itu masih sering mengalami penyiksaan oleh para investigator dan petugas kamp. Obama menyebut kamp tersebut sebagai "bab sejarah AS yang menyedihkan."
Selama perintah penutupan Kamp Guantanamo, pemerintahan Obama juga menyiapkan sejumlah kajian ulang apakah para tahanan akan dipindahkan ke negara asal mereka, jika memang tahanan yang bersangkutan dianggap tidak membahayakan keamanan nasional AS.
Gedung putih dalam pernyataannya mengatakan, jika tahanan bersangkutan dianggap masih membahayakan, terbuka kemungkinan untuk melakukan tuntutan. Namun sejumlah negara lain sudah menyatakan kesediaannya untuk menampung para tahanan jika kamp tersebut ditutup.
Meski demikian, Obama tidak menyebutkan apa yang akan dilakukan AS terhadap para tahanan kamp Guantanamo yang sudah bebas atau dinyatakan tidak bersalah. Yang selama bertahun-tahun terampas hak hidupnya dan mengalami penyiksaan yang tak berperikemanusiaan di kamp itu. Apakah dengan menutup Kamp Guantanamo, AS kemudian bersih dari dosa-dosa masa lalunya?
Kamp Guantanamo dibangun oleh Presiden George W. Bush menyusul kampanye perang terhadap teror yang digelar Bush pasca serangan 11 September 2001. Sejumlah warga negara asing yang dituduh terlibat dalam peristiwa itu atau dicurigai sebagai anggota kelompok terorisme ditangkapi dan disekap di kamp tersebut. (ln/aljz)