Ramadan kira-kira datang satu bulan lagi, tapi di Inggris, kontroversi sudah menggelinding. Beberapa sekolah dilaporkan berencana akan menunda ujian dan mata pelajaran selama bulan suci itu. Anggota dewan di beberapa wilayah dituduh melindungi kelompok minoritas karena isyu ini.
Pekan lalu, Daily Express melaporkan bagaimana para pimpinan anggota Dewan memerintahkan jendela kolam renang di Walsall, West Midlands, diliburkan dulu untuk sementara waktu. Yang terbaru, Stoke-on-Trent City Council, juga mengatakan bahwa siswa Muslim diperbolehkan untuk membawa jatah makan siang gratis mereka ke rumah.
Guru-guru juga diberitahu bahwa anak-anak yang berpuasa harus "menghindari kegiatan yang berlebihan" selama pelajaran, karena dapat mengalami dehidrasi. Dan lebih banyak ruang harus diberikan untuk melakukan ibadah salat di sekolah.
Namun kritik kemudian mengatakan bahwa anak-anak dari agama lain bisa akan terganggu sehubungan dengan peraturan yang diberlakukan ke sekitar 89 sekolah dasar dan menengah ini.
Nick Seaton, ketua Campaign for Real Education, berkata: "Ini adalah perlindungan konyol terhadap kaum minoritas." John Midgley, pendiri Campaign Agaisnt Political Correctness, mengatakan bahwa kebijakan itu adalah sampah birokrasi yang menghabiskan waktu saja .
Seorang juru bicara dewan kemarin menekankan bahwa kebijakan ini akan diserahkan kepala sekolah masing-masing apakah akan menerapkannya atau tidak. (sa/express.co.uk)