Setelah sekelompok demonstran memanjat dinding di kedutaan besar AS di Kairo dan merobek bendera AS dan berusaha menggantinya dengan bendera Tauhid, kelompok massa Islam di kota Libya timur Benghazi ikut melakukan hal yang sama dengan menyerang konsulat AS Selasa malam kemarin (11/9).
Massa Islam di Kairo dan Benghazi melakukan aksinya sebagai protes munculnya film “anti-Islam” yang diproduksi di Amerika Serikat.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi serangan terhadap kedutaan besar AS mereka di Kairo, sementara Kementerian Luar Negeri Libya mengutuk aksi kekerasan penyerbuan konsulat AS di Benghazi.
Di Benghazi, Libya, demonstrasi dilakukan oleh kelompok Islam yang dianggap konservatif. Para aktivis Islam mencoba untuk membakar konsulat, RPG juga digunakan dalam serangan mereka, koresponden Al Arabiya melaporkan.
Bentrokan juga terjadi antara kelompok Islamis dan penjaga konsulat AS di Benghazi.(fq/aby)