Ghannouchi: Al-Qaidah Tidak Memiliki Pengaruh di Tunisia

Ghannouchi: Al-Qaidah Tidak Memiliki Pengaruh di Tunisia

Pemimpin partai Islam yang berkuasa Tunisia pada Rabu kemarin (13/6)menolak anggapan bahwa kerusuhan belakangan ini adalah hasil dari seruan pemberontakan yang disampaikan oleh pemimpin Al-Qaidah, Ayman al-Zawahiri.

“Ayman al-Zawahiri tidak memiliki pengaruh di Tunisia. Orang ini adalah bencana bagi Islam dan bagi umat Islam,” kata pemimpin partai An-Nahdhah, Rasyid Ghannouchi kepada wartawan.

“Proyeknya Al-Qaidah adalah salah satu kehancuran dan perang sipil,” katanya, mengutip, contoh Irak Afghanistan dan Somalia. “Kami tidak melihat ada hubungan antara Salafi di Tunisia dan Al-Qaidah.”

Kekerasan pecah di seluruh negara itu setelah sekelompok aktivis Salafi menghancurkan lukisan pada pameran di ibukota Tunis yang mereka anggap menghina Islam.

Insiden tersebut terjadi pada hari Minggu lalu dan bentrokan antara demonstran Salafi terhadap polisi pecah di beberapa kota pada hari Senin dan Selasa, menyebabkan satu orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Pihak berwenang menangkap 165 orang dan memberlakukan jam malam di beberapa daerah di Tunisia, dan bersumpah untuk menindak keras para perusuh.

Sebelumnya pemimpin Al-Qaidah, Ayman Al-Zawahri menyerukan rakyat Tunisia untuk memberontak terhadap partai Islam yang berkuasa saat ini, partai An-nahdhah, karena dianggap tidak berusaha menegakkan syariat Islam di Tunisia.

Zawahiri mengecam Ghannouchi dan partainya, karena gagal untuk memberlakukan situasi Tunisia yang lebih Islami.

“Sungguh menakjubkan dengan menemukan kepemimpinan yang mengaku dari Islam namun mengatakan bahwa ia tidak ingin memerintah dengan syariah Islam,” ujarnya.(fq/afp)