Eramuslim.com – Sejak matahari belum menampakkan wajahnya hingga saat ini, ketegangan masih menyelimuti Maungdaw — kota di negara bagian Rakhine, Myanmar — menyusul protes besar-besaran anti-Penyelamatan Muslim Rohingya, yang dipimpin biksu teroris Wirathu, (14/6)
Situs Burma Times menulis wanita dan anak-anak Muslim Rohingya tak keluar rumah sejak dini hari tadi. Para lelaki mempersiapkan perlawanan sebisa mungkin jika aksi protes berubah menjadi penyerangan dan pembakaran pemukiman Muslim Rohingya yang itu saja sudah mirip kandang hewan.
Ketegangan semakin tinggi ketika tiga Muslim Rohingya terluka parah akibat dikeroyok sekelompok teroris Budha Myanmar Rakhine di depan money changer di Maungdaw Bazar. Bersenjata tongkat besi dan kayu, pengikut Biksu teroris Wirathu itu Rakhine menyerang Muslim Rohingya tak bersenjata.
Salah satu Muslim Rohingya dalam kondisi kritis setelah mendapat hantaman di belakang kepala. Polisi dan Pengawal Perbatasan (BGP) tiba di tempat kejadian, tapi tak melakukan penangkapan atau membawa korban ke rumah sakit. Mereka hanya menjadi penonton dan bahkan memberikan semangat.
Kekerasan meluas. Kelompok teroris Rakhine Buddhis membakar toko-toko dan sepeda motor milik siapa saja. Sumber militer mengatakan aparat keamanan menangkap satu pengunjuk rasa, tapi kabar ini tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya.
Sejumlah teroris Rakhines menabrakan mobil mereka ke kendaraan siapa saja, sebagai bentuk kemarahan terhadap Muslim Rohingya. Sepertinya para Mujahidin seluruh dunia bisa datang membantu Muslim Rohingya yang kian hari kian ditindas dan dibantai. Jihad Myanmar harus segera digelorakan agar kalimat tauhid bisa tegak di bumi Burma.(rz)
