Sebuah kelompok pemberontak bersenjata, Gerakan untuk Kesatuan dan Jihad di Afrika Barat, atau MUJAO, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kota Gao di Mali utara dan bom bunuh diri pada hari kemarin.
Pejuang yang bersenjatakan senapan otomatis AK-47 menyelinap ke Gao, Ahad kemarin, untuk meluncurkan serangan gerilya pertama dan mendadak pada tentara Mali di kota terpadat di Mali utara, serangan ini terjadi setelah dua minggu pasukan Perancis dan Mali kuasai bagian utara negara tersebut.
Para penyerang menggunakan kano untuk menyeberangi Sungai Niger untuk menembus Gao, menurut Jenderal Perancis Bernard Barera, yang mengutip informasi ini dari beberapa pejabat Mali.
Pertempuran dimulai pada sekitar 2 siang di pusat komersial di kota Gao dan pertempuran masih berlanjut hingga malam hari.
Kemudian, suara tembakan digantikan oleh bunyi bising helikopter.
Pada Sabtu malam, seorang pembom syahid meledakkan dirinya di sebuah pos pemeriksaan di pintu masuk ke Gao, menewaskan dirinya dan melukai seorang tentara Mali.
Dan pada hari jumat , pembom bunuh diri dengan menggunakan sepeda motor, meledakkan dirinya di tempat pos keamanan yang sama, menewaskan hanya dirinya dan melukai tentara Mali. (Dz-Al Alr)