Gerakan Fenomenal Hefazat al Islam Bangladesh, Siapakah Mereka ?

1 1Hefazat al Islam adalah gabungan  dari belasan  organisasi  Islam yang telah berkumpul di bawah satu koordinasi di Bangladesh yang terbentuk dalam beberapa tahun terakhir ini.

Gabungan  tersebut terhimpun melalui persamaan akidah Islam yang sama , mereka tidak tertarik untuk berkuasa melalui pintu demokrasi,  tetapi mereka melakukan aksi tuntutan dan penekanan kepada pemerintah sekuler dengan cara berdemonstrasi di jalan.

1 1Organisasi-organisasi yang berkumpul di bawah koalisi Hefazat lebih dari 25.000 madrasah dan sekolah agama, mencakup di seluruh Bangladesh . Guru-guru di madrasah ini termasuk para siswa bersatu padu secara massal untuk berpartisipasi dalam demonstrasi jalanan dan pawai.

Hefazat mulai mencuat perannya sejak  bulan Februari 2013  pasca pembunuhan atas blogger muda yang menghina simbol agama, blogger itu  bernama  Rajib Haider.

Diawali para blogger berkampanye untuk menuntut hukuman mati bagi seorang ulama dari Jamaat al islami atas  tuduhan kejahatan perang yang dilakukan pada tahun 1971. kemudian disambut Hefezat menuduh Haider dan para blogger lain sebagai  atheis karena menulis komentar yang menghina Islam dan menghujat Nabi SAW.

Hefazat kemudian  menggiring isu di Liga Awami untuk mengumpulkan setengah juta pendukung di Dhaka pada tanggal 6 April, di mana slogan utama adalah “Gantung blogger atheis”.

Sejak itu Hefazat telah meluncurkan  13-poin agenda yang dituntut, seperti dilansir media lokal:

1. Mengembalikan kalimat “Iman yang lengkap dan kepercayaan pada Allah yang Maha Kuasa” dalam konstitusi dan mencabut semua undang-undang yang bertentangan dengan Al-Quran dan Sunnah.

2. Mengeluarkan UU Penistaan Agama di Parlemen, menetapkan ketentuan maksimal hukuman mati bagi penghina kepada Allah, Nabi Muhammad dan Islam dan penghinaan terhadap umat Muslim.

3. Mengambil langkah-langkah peraturan yang ketat terhadap blogger atau siapapun yang  deklarasikan paham  atheis, yang dipimpin oleh apa yang disebut gerakan Shahbagh, dan anti-Islam yang membuat komentar komentar yang menghina terhadap Nabi.

4. Hentikan infiltrasi semua budaya asing, “termasuk kehilangan rasa Malu”  (kehidupan Liar) atas nama kebebasan individu berekspresi, kegiatan anti-sosial, perzinahan, bebas pencampuran  pria dan wanita.

5. Membuat pendidikan Islam diwajibkan dari tingkat dasar sampai menengah .

6. Tuntut negara resmi menyatakan Ahmadiyah sebagai non-Muslim dan menghentikan propaganda mereka dan semua konspirasinya.

7. Berhenti mendirikan patung di persimpangan, sekolah, perguruan tinggi dan universitas di seluruh negeri.

8. Batalkan pembatasan sholat dan ceramah di semua masjid di seluruh negeri, termasuk Baitul Mukarram Masjid Nasional, tanpa kerumitan birokrasi dan menghilangkan hambatan untuk melaksanakan kegiatan keagamaan.

9. Menghentikan upaya jahat untuk menyebarkan kebencian dalam pikiran generasi muda tentang Islam melalui kebudayaan dan siaran di media.

10. Menghentikan kegiatan anti-Islam oleh LSM manapun di seluruh negeri, termasuk di Bukit Chittagong, dan hentikan upaya jahat misionaris Kristen.

11. Menghentikan serangan, pembunuhan massal, penindasan dan penembakan membabi buta terhadap Alim-Ulama, pengikut setia Nabi.

12. Berhenti mengancam guru dan siswa madrasah Qawmi, ulama Islam, imam dan khatib dan melakukan konspirasi terhadap mereka.

13. Bebaskan segera semua ulama Islam yang ditangkap, siswa madrasah dan towhidi Janata dan menarik semua kasus palsu diajukan terhadap mereka,  berikan kompensasi para korban dan membawa para penyerang dan perusuh ke pengadilan.

Hefazat selalu berkampanye untuk “Selamatkan Islam” di Bangladesh, tetapi lawan politik yang beraliran sekuler takut akan mengembalikan negara itu dari paham Sekuler Demokrasi menjadi negeri berbasis  Islam. (BBC/HK)