eramuslim.com – Entitas Zionis Israel kembali menyerang Jalur Gaza pada Jumat (01/12/2023) pagi setelah kesepakatan gencatan senjata berakhir dan tidak diperpanjang.
Berlanjutnya serangan Zionis terjadi satu hari setelah Menlu Amerika Serikat menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa dia dapat mengandalkan dukungan AS.
Tiga jam setelah kesepakatan gencatan senjata berakhir, serangan udara Israel di seluruh wilayah Gaza menyebabkan 29 orang syahid, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Mansour Shouman seorang warga Palestina mengungkapkan puluhan ribu warga yang ketakutan bahkan memenuhi Rumah Sakit Nasser untuk mencari perlindungan.
Shouman, yang mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia saat ini berlindung di sebuah tenda di samping bangsal bersalin, mengatakan bahwa “lebih dari 10 orang telah terbunuh [dan] dibawa dengan ambulans di dekat saya”.
“Ada perasaan cemas di antara warga sipil di sini, mereka tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Keyakinannya adalah bahwa negosiasi masih berlangsung. Orang-orang berharap gencatan senjata akan berlangsung dalam beberapa jam ke depan,” kata Shouman.
Dia menambahkan bahwa orang-orang tetap tinggal di tempat di mana pun mereka berada karena terlalu berbahaya untuk melakukan perjalanan ke mana pun.
“Terlepas dari semua tantangan yang ada, warga Palestina tetap bertahan di tanah mereka di sini, mereka tidak ingin kejadian tahun 1948 dan 1967 terulang kembali. Kami tidak akan meninggalkan tanah kami untuk pergi ke mana pun, kami akan berusaha melawan apa yang dilakukan oleh penjajah di sini,” kata Shouman. (sumber: Hidayatullah)