Eramuslim.com – Kesepakatan gencatan senjata di Aleppo timur batal dilakukan dan pasukan rezim syiah Assad dan sekutunya kembali melancarkan pembantaian di Aleppo. Evakuasi warga sipil yang terjebak di dalamnya pun urung dilakukan sehingga membuat keselamatan mereka terancam.
Tenaga perawat radiologi di Aleppo, Mohamed al-Ahmad, mengatakan, sudah kehilangan harapan dan dia berharap dunia mendengar “jeritan terakhir kami”.
“Perjanjian (gencatan senjata dan evakuasi) telah batal,” katanya hari ini melalui aplikasi pesan singkat, Viber, dikutip dari The New York Times. “Ratusan bom menghujani kami. Orang-orang yang seharusnya pergi diserang. Situasi medis sangat mengerikan sehingga banyak orang banyak kehilangan darah sampai tewas di jalanan.”
Pada Rabu kemarin, bus-bus yang seharusnya membawa warga sipil keluar dari Aleppo timur kosong setelah menunggu selama beberapa jam, stasiun televisi syiah Hizbullah, Al Manar, melaporkan.
Sementara stasiun TV Al Mayadeen menunjukkan bus-bus berbaris di lokasi yang dijadikan lokasi pemberangkatan evakuasi. Bus-bus tersebut rencananya akan membawa sekitar 5.000 pemberontak dan keluarga mereka ke kota Atareb di Aleppo barat.
Osama Abu Zayd, penasihat hukum pejuang Suriah, mengatakan kepada The Associated Press bahwa kesepakatan evakuasi ditentang oleh komandan lapangan syiah Iran di Suriah. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, yakin syiah Iran, salah satu sekutu pemerintah Suriah, menolak keras kesepakatan itu karena tidak dimintai pendapat oleh Rusia dan Turki. (ts/rn)