Belasan orang luka-luka dan sejumlah rumah hancur akibat gempa yang terjadi di barat laut Jepang. Gempa yang berkekuatan 6, 6 skala Richter juga menyebabkan kebakaran di instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir Negara Matahari Terbit itu.
Asap membubung dari gedung pembangkit listrik tenaga nuklir Kashiwazaki Kariwa di Niigata, Senin (16/7) dan saat ini, sejumlah reaktor nuklir pembangkit listrik ditutup untuk pemeriksaan. Sejauh ini tidak ada laporan kebocoran radiasi dari instalasi nuklir itu.
Ketika gempa terjadi, sekitar pukul 10. 13 waktu setempat, gedung-gedung tinggi di kota Tokyo bergoyang dan perjalanan kereta api terhenti. Tanda peringatan tsunami berbunyi di sepanjang garis pantai, karena diduga akan terjadi gelombang laut setinggi 50 meter. Namun kemudian peringatan tsunami itu ditarik kembali.
Sebuah tv lokal melaporkan ada 12 orang yang terperangkap di bawah reruntuhan rumah-rumah di kota Kashiwazaki, yang letaknya dekat dengan pusat gempa yaitu sekitar 60 kilometer barat daya Niigata. Badan meteorologi Jepang menyatakan, kedalaman gempa sekitar 10 kilometer di bawah permukaan bumi.
Televisi NHK melaporkan, beberapa jalan bebas hambatan ditutup dan aliran listrik padam. Sementara para saksi mata mengatakan, mobil-mobil ambulan dan pemadam kebakaran lalu lalang dan tercium bau bocoran gas di beberapa tempat.
Bersamaan dengan gempa, angin topan yang menghantam kawasan pinggiran kota Tokyo, dilaporkan mulai bergerak ke arah timur laut. Angin topan itu menyebabkan tiga orang tewas dan mengacaukan arus lalu lintas. (ln/aljz)