Sedikitnya 15 orang tewas dan 200 orang luka-luka akibat gempa yang mengguncang kota Ica dan Pisco di pesisir pantai Peru.
Menurut petugas di US Geological Survey, seperti dilansir Al-Jazeera, gempa yang terjadi berkekuatan 7, 9 skala Richter. Setelah gempa pertama, terjadi empat kali gempa susulan.
Rusaknya sambungan telepon, menimbulkan kesulitan untuk memastikan seberapa besar kerusakan yang terjadi, terutama di wilayah-wilayah pedalaman. Akibat gempa tersebut, Pusat Peringatan Dini Tsunami untuk kawasan Pasifik yang berpusat di Hawaii, sempat mengeluarkan peringatan tsunami untuk kawasan pesisir pantai Amerika Selatan, namun peringatan itu dibatalkan.
Stasiun tv Canal N melaporkan, akibat guncangan gempa yang kuat, sebuah gereja di Ica sebelah selatan Lima-ibukota Peru-ambruk dan menewaskan sekitar empat orang dan melukai 70 orang.
Sementara laporan tv Peru menyebutkan, para korban yang tewas di kota-kota di pesisir pantai, disebabkan karena tertimpa reruntuhan gedung karena lokasinya yang dekat dengan pusat gempa.
Sejumlah saksi mata mengatakan, guncangan gempa pertama berlangsung selama dua menit, sedangkan gempa susulan masing-masing selama sekitar 20 detik. Selain memutus sambungan telepon, gempa juga menyebabkan jaringan air bersih di kota Lima terganggu.
Media lokal melaporkan, terjadi kebakaran di sebuah distrik di Lima dan rumah-rumah di kota Pisco-kawasan kumuh di Peru-banyak yang runtuh.
Kementerian kesehatan Peru menyatakan bencana nasional, sementara ambulan dan petugas penyelamat dikerahkan ke kota-kota yang terkena dampak gempa.
"Orang-orang saling berpelukan dan menangis ketakutan di jalan-jalan, " kata Cristyane Marusiak, seorang warga. (ln/aljz)