Gelombang Anti-Bush Meluas, Malaysia dan Saudi Kecam Pernyataan Bush Soal Iran

Kampanye hitam Presiden AS George W. Bush terhadap Iran dalam turnya ke sejumlah negara Timur Tengah, tidak mendapatkan simpati dari negara-negara Arab. Bahkan Malaysia, ikut mengecam pernyataan-pernyataan Bush yang tendensius soal Iran.

Arab Saudi, sekutu dekat AS di Timur Tengah, menyatakan bahwa Iran adalah negara tetangga mereka yang baik. Untuk itu Saudi menolak semua pernyataan-pernyataan buruk Bush tentang Iran, misalnya pernyataan Bush bahwa Iran telah mensponsori aktivitas terorisme.

"Iran adalah negara tetangga yang ramah dan merupakan negara yang penting di kawasan ini, " kata Menlu Saudi Saud al-Faisal dalam acara ramah tamah dengan sejumlah wartawan, Selasa (15/1)

"Kami tidak punya niat buruk apapun pada Iran. Kami berharap Iran mau memenuhi permintaan Badan Energi Atom Internasional dan menghindari terjadinya pertikaian. Dalam hal apapun, tak ada yang menginginkan pertikaian di wilayah ini, " kata al-Faisal.

Dalam kunjungannya ke Timur Tengah, Bush mengakui bahwa ia mendapat banyak pertanyaan tentang laporan intelejen AS yang bertentangan dengan klaim Gedung Putih bahwa Iran sedang membuat persenjataan nuklir. Namun Bush menegaskan bahwa semua opsi tetap terbuka terkait nuklir Iran.

Pernyataan Bush yang menyebutkan bahwa Iran adalah ancaman bagi keamanan global juga menuai reaksi pemerintah Negeri Jiran, Malaysia. Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi menyatakan bahwa umat Islam tidak akan menerima pernyataan Bush itu. "Kami juga tidak setuju dengan pernyataan Bush, " kata Ahmad Badawi.

Sementara itu di Kairo, ibukota Mesir, massa telah bersiap-siap menyambut kedatangan Bush dengan menggelar aksi unjuk rasa. "Kami ingin mengatakan bahwa Bush tidak diterima di Mesir karena kebijakan-kebijakan luar negerinya terhadap Timur Tengah, " kata Muhammad Abdul Qadous, ketua Komite Sindikasi Kebebasan Pers di Mesir.

Anggota parlemen Mesir dari kalangan independen, Moustafa Bakri secara formal sudah meminta pemerintah Mesir untuk menolak kunjungan Bush. "Bush adalah penjahat perang, ia bertanggung jawab atas pembunuhan lebih dari satu juta rakyat Irak. Dia sudah ikut campur dengan urusan dalam negeri Mesir, " demikian bunyi pernyataan Bakri.

Sejak hari Senin kemarin, sekitar 150 aktivis di Mesir menggelar aksi unjuk rasa anti-Bush yang rencananya akan berkunjung ke kawasan wisata di Laut Merah, Sharm al-Syaikh.

Aksi unjuk rasa yang kebanyakan dihadiri oleh para aktivis pro-demokrasi dan wartawan di Kairo kemarin, dijaga ketat oleh bertruk-truk aparat anti-hura hara Mesir.

Ikhawanul Muslimim, kelompok oposisi di Mesir juga menolak kehadiran Bush di Mesir. Kedatangan Bush, menurut Ikhawanul Muslimin, hanya untuk mencari dukungan agar negara-negara Arab mendukung Israel dan memusuhi Iran. (ln/presstv)