Gaza, Tema Peringatan Holocaust Israel 2009

Israel memeringati Holocaust. Israel menghentikan semua kegiatannya tadi malam tepat pada pukul 20.00. Mereka melakukannya untuk mengenang tragedi Holocaust yang terjadi pada 1933-1945. Peringatan ini akan berlangsung selama 24 jam setelah matahari tenggelam, dan berpusat di Yad Vasehem Holocaust Memorial di ibukota.

Tema Holocaust tahun ini adalah anak-anak. Menurut Israel, anak-anak Yahudi yang hilang dan terbunuh pada peristiwa Holocaust berjumlah tidak kurang dari 1,5 juta orang anak. Jumlah keseluruhan Yahudi yang dibantai oleh Nazi pun, masih menurut pihak Israel, adalah 6 juta jiwa. "Sekarang, anak-anak Yahudi mempunyai rumahnya sendiri yaitu negara Israel," ucap Netanyahu dalam sambutannya pada acara itu. Peringatan pun akan dilaksanakan pula jam 10.00 hari ini (Selasa/21/5) di seluruh Israel.

Holocaust berarti pembunuhan massal dengan cara membakar. Masalah ini diangkat kembali setelah Perang Dunia II. Selama bertahun-tahun, Yahudi menggunakan tragedi Holocaust sebagai cara untuk menarik perhatian masyarakat internasional, terutama sebagai justifikasi atas perbuatan-perbuatan mereka selama ini. Saat ini, kamp-kamp penahanan dan penyiksaan orang-orang Yahudi khususnya kamp Auschwitz, menjadi museum untuk umum. Lebih dari 250 museum didirikan di berbagai negara guna mengenang korban Holocaust. Bahkan, di sekolahan di AS dan Eropa tragedi itu juga dijadikan pelajaran sejarah.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Yahudi terlalu melebih-lebihkan tragedi Holocaust. Para sejarawan tidak mengingkari terjadinya pembunuhan orang-orang Yahudi oleh pasukan Hitler, namun kenyataannya tidak separah dan sedahsyat itu. Setelah PD II, Nazi menghabisi semua etnis dan agama yang ada di dunia, selain bangsa Arya dan mereka yang berpaham fasis. Holocaust pada era PD II tidak mempunyai laporan mengenai pembunuhan massal orang-orang Yahudi. Nazi, baik dulu ataupun orang-orang sekarang yang masih aktif namun diam-diam, berulang kali menyatakan bahwa pembantaian itu tak pernah terjadi.

Selama ini, dengan perisai Holocaust ini, Israel terus-menerus meninta ganti rugi pada negara-negara Eropa, terutama Jerman. Frederick Toben mengatakan, “Negara Israel dibentuk atas dasar kisah Holocaust. Oleh karena Holocaust adalah kisah bohong, berarti Israel dibangun di atas kebohongan besar.” Kelestarian Israel sangat bergantung pada keyakinan masyarakat Barat akan kebenaran kisah pembunuhan 6 juta warga Yahudi di Eropa oleh Hitler.

Tahun ini, masyarakat dunia mulai sadar bahwa Holocaust yang sebenarnya tidaklah seperti yang diinformasikan selama ini. Melihat agresi Israel ke Gaza beberapa bulan lalu, masyarakat Eropa menjadi tahu, siapa sebenarnya korban dan pelaku Holocaust sesungguhnya: rakyat Palestina dan Israel.(sa/jp/mtzv/)