Presiden Somalia sementara, Abdullah Yusuf, lolos dari percobaan pembunuhan. Sebuah mobil yang kebetulan berada di depan gedung parlemen di dekatnya, meledak. Menurut Jubir pemerintah Somalia, Abdurrahim Dinary, “Ledakan itu ditujukan untuk membunuh Presiden, tapi ia selamat dari peristiwa itu dan tidak mengalami luka apapun.”
Presiden Somalia Abdullah Yusuf sendiri yang berhasil diwawancarai BBC mengatakan dirinya berhasil keluar dan lari dari mobilnya yang sudah terbakar akibat ledakan mobil yang menabraknya berisi penuh bahan peledak. Kejadian itu terjadi di kota Beidwa. Menurut Abdullah Yusuf, ada seorang saudaranya, dan tiga orang ajudannya meninggal akibat ledakan bom mobil tersebut. Abdullah Yusuf bersyukur, ternyata ada sejumlah bahan peledak yang diletakkan di tepi jalan dan tidak meledak seperti yang direncanakan para pelaku.
Dalam peristiwa ini, tujuh buah mobil terbakar, termasuk mobil yang ditumpangi Presiden Somalia. Saat itu, pemerintah Somalia baru saja menandatangani kesepakatan sementara untuk kesiapan berkoalisi dengan Mahkamah Islam yang sudah menguasai seluruh kota Mogadhisu, ibukota Somalia.
Sementara itu, Persatuan Mahkamah Islam Somalia mengecam aksi bom mobil yang nyaris membunuh Presiden Somalia tersebut. Abdullah Yusuf Ahmad, ketua Persatuan Mahkamah Islam, menegaskan, “Tampaknya ada konspirasi besar yang mengancam negeri ini. Kami menuduh adanya pihak asing yang bermain di balik peledakan itu. Khususnya Ethiopia yang terbukti terus menerus mengirimkan pasukannya ke wilayah Somalia.”
Ia juga mengatakan tidak setuju dengan sikap Menteri Luar Negeri sementara Somalia, Abdullah Syaikh Ismail yang serta merta menyatakan dalang peledakan adalah jaringan Al-Qaidah yang kini menjadi target perburuan AS sejak beberapa tahun terakhir. (na-str/iol)