Menurut laporan surat kabar Inggris, menyatakan bahwa Kolonel Muammar Gaddafi – yang sudah lama tidak terlihat secara langsung selama lebih dari dua bulan – menghindari serangan yang dilakukan oleh pasukan NATO dengan menggunakan taktik yang dipelajari dari pemimpin Al-Qaidah Usamah bin Ladin.
Surat kabar Daily Sunday Mirror yang diterbitkan hari Minggu kemarin (17/7), mengatakan bahwa Gaddafi mempelajari rincian yang memungkinkan bin Ladin memiliki kemampuan untuk bersembunyi dalam waktu yang lama dan mampu mengirim perintah ke sel terorganisir Al-Qaidah yang ada di semua bagian dunia, sebelum ia tewas dalam operasi oleh pasukan komando Amerika awal Mei lalu di Pakistan.
Surat kabar itu mengutip seorang sumber keamanan Inggris yang terkenal mengatakan, "Gaddafi telah belajar dari pengalaman bin Ladin yang masih bisa buron selama hampir satu dekade dan hidup dalam situasi kenyamanan yang relatif, dan bisa menggunakan wartawan untuk menyampaikan perintah kepada pasukannya tidak hanya mempercayai para asisten yang mengelilinginya."
Sumber itu menambahkan Gaddafi sangat berhati-hati dalam menggunakan ponsel, komputer dan e-mail karena hal itu dapat mudah dipantau dan ia lebih memilih menggunakan tempat penampungan khusus, seperti bin Ladin. Sumber itu menunjukkan juga bahwa pemimpin Libya tersebut tinggal di kompleks bersenjata di pusat kota Tripoli.
Laporan-laporan sebelumnya menyatakan bahwa Gaddafi bersembunyi di sebuah labirin terowongan besar di padang gurun, dengan kedalaman hingga sekitar 182 meter di bawah tanah, dalam sebuah upaya putus asa untuk tetap bertahan hidup dan menghindari serangan udara NATO.(fq/imo)