Fundamentalis Sekular Cemaskan Munculnya First Lady Turki Berjilbab

Menteri Luar Negeri Turki Abdullah Gul yang pada Selasa (24/4) dipilih Partai Justice and Development Party (AKP), partai penguasa di Turki, untuk menjadi kandidat Presiden dalam Pilpres mendatang bersikukuh bahwa pengenaan jilbab yang dikenakan isterinya adalah kebebasan pribadi.

"Ini kebebasan pribadi, " ujarnya dalam konferensi pers menjawab pengkritik kaum ultra sekuler Turki yang mencemaskan jika Gul menjadi presiden maka akan menjadi presiden Turki pertama yang isterinya berjilbab dalam sejarah.

Sebelumnya Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan keterangan bahwa, AKP secara resmi mencalonkan Gul untuk ikut bersaing dalam Pilpres Turki.

Sementara kaum fundamentalis Sekuler Turki sangat mencemaskan jabatan presiden itu akan dimanfaatkan Gul, untuk melemahkan konsep pemisahan antara agama dengan negara.

Gul adalah seorang diplomat ulung yang tak kenal lelah untuk memperjuangkan Turki masuk ke komunitas Uni Eropa. Namun demikian, sosok doktor lulusan Universitas Istanbul itu memicu perdebatan di kalangan militer. Pasalnya, isteri Gul, Hayrunnisa Gul, ternyata wanita berjilbab, sehingga jika Gul terpilih sebagai Presiden maka Hayrunnisa Gul akan menjadi First Lady di Turki yang menguasai istana kepresidenan Turki. Militer khawatir situasi ini menjadi sumber ketegangan dengan kaum fundamentalis sekuler Turki.

Rencananya pada 27 April mendatang Parlemen Turki yang mayoritas dikuasai Partai AKP akan memulai memilih Presiden Turki. Presiden Turki terpilih akan memangku jabatan pada 16 Mei.

Sesuai Undang-Undang Dasar Turki, Presiden punya hak veto terhadap semua undang-undang yang diberlakukan. Selain itu, Presiden juga punya hak mengangkat sejumlah pejabat penting di pemerintahan.

Gul adalah doktor ekonomi yang pernah bekerja di Islamic Development Bank (IDB) di Jeddah Saudi Arabia tahun 1983-1991. Pada tahun 1991 Gul terpilih sebagai anggota parlemen dari Partai Refah pimpinan Necmetin Erbakan, sehingga pada tahun itu juga Gul mengundurkan diri dari IDB.

Gul menikah dengan Hayrunnisa Gul dan dikaruniai tiga anak. Ketiga anak Gul berbicara dengan Bahasa Arab dan Inggris.(ilyas/alrb/tp)