Front Pembebasan Islam Moro (MILF) Berencana Mendirikan Partai Politik

Para pemimpin dan pejuang dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF) berencana akan mendirikan partai politik mereka sendiri yang akan bergabung dengan pemilu lokal di wilayah Bangsamoro, Ghazali Jaafar, wakil ketua MILF untuk urusan politik, mengatakan.

MILF masih tidak diizinkan untuk memilih dalam pemilu Mei 2013 meskipun sudah ada kerangka persetujuan Kerangka yang disepakati dengan pemerintah Aquino.

“Partai politik yang direncanakan hanya akan bergabung dengan pemilu di wilayah Bangsamoro,” kata Jaafar kepada Rappler.com.

Tetapi sementara Bangsamoro belum berlangsung pemilu, para pemimpin MILF dan anggotanya dilarang memberikan suara dalam pemilu, ia menambahkan.

“Kebijakan kami tentang pemilihan umum masih sedang dibicarakan. Mereka yang berada di pucuk pimpinan MILF dan anggota Angkatan Bersenjata Islam Bangsamoro dilarang bergabung dan memberikan suara dalam pemilu Filipina mendatang,” jelas Jaafar.

Namun, Jaafar menekankan bahwa anggota sipil dan simpatisan MILF diizinkan untuk memilih.

Panel perdamaian dari kedua belah pihak (pemerintah Filipina dengan MILF) telah mencapai kesepakatan untuk bekerja dalam menciptakan sebuah entitas politik baru yang disebut Bangsamoro, yang akan menggantikan Daerah Otonomi di Mindanao Muslim yang telah ada. Kedua belah pihak dijadwalkan akan menandatangani kesepakatan awal pada 15 Oktober mendatang.

Sebuah komisi transisi akan dibentuk untuk menyusun undang-undang tentang Bangsamoro tersebut. Provinsi di wilayah ARMM dan wilayah tetangga kemudian akan memutuskan apakah mereka ingin bergabung dengan wilayah otonomi atau tidak.(fq/wb)