Dunia menebar janji untuk membantu pembangunan Baghdad yang kini sudah berkeping-keping. Tapi sejumlah tokoh Irak menganggap bantuan itu belum begitu mendesak bila melihat kondisi internal Irak yang hingga kini masih sangat kacau.
Front Koalisi Sunni Irak menegaskan bahwa saat ini Irak sangat memerlukan kesepakatan nasional sebelum penerapan komitmen dunia internasional yang ditetapkan hari Kamis (5/3). Komitmen internasional itu ditetapkan pada konferensi Sharm Syaikh di Mesir di mana salah satu rekomendasinya adalah keputusan politik proporsional dari pemerintahan Nuri Maliki. Tapi menurut Front Koalisi Sunni Irak kebijakan pemberian bantuan Irak itu justru akan memicu berlanjutnya bencana di Irak, jika tidak didahului perbaikan internal Irak.
Seperti diberitakan, Konferensi Sharm Syaikh antara lain menetapkan dukungan materil dari 60 negara dunia untuk melakukan rekonstruksi Irak dalam berbagai sisi. Mesir misalnya menyatakan akan memutihkan hutang Irak yang jumlahnya mencapai 800 juta dolar. Sementara Arab Saudi berniat akan mengurangi beban hutang utama Baghdad. Di sisi lain, Rusia juga menyatakan siap memberi dana pinjaman untuk Irak dengan pembayaran saluran minyak Irak, namun keinginan ini ditolak mentah-mentah oleh pemerintah Irak.
Menurut Menlu Mesir Abu Ghaiz, komitmen bantuan untuk Irak itu merupakan pandangan yang sangat penting dan berpengaruh bagi Irak di masa depan. Dan menurutnya, PBB lah yang akan memainkan peran utama dalam mengatur implementasi point kesepakatan internasional itu.
Namun menurut Front Koalisi Sunni Irak melalui jubirnya Salim Jaburi, setelah mempelajari sejumlah alternatif politik yang sulit di Irak, disimpulkan bahwa saat ini pemerintah Irak perlu segera melakukan langkah politik yang proporsional dan menyeluruh, tanpa ditunda hingga tidak jelas penyelesaiannya. Mereka menyadari betul bahwa saat ini problema utama di Irak adalah terjadinya gap yang lebar secara etnik, agama, sayap keamanan dan amat memprihatinkannya pelanggaran HAM hingga banyaknya kasus korupsi.
Front Koalisi Sunni Irak antara lain terdiri dari tiga partai Sunni terbesar di Irak yakni, Muktamar Penduduk Irak, Hizb Islami dan Dewan Dialog Nasional Irak. Mereka seluruhnya mempunyai 45 wakil di parlemen Irak dari jumlah total 275 kursi. Selain itu, mereka juga memiliki perwakilan dalam jajaran eksekutif Irak sebanyak lima menteri. (na-str/iol)