Sekjen Fraksi Parlemen Taghyir wa Al-Ishlah di Palestina, Masyir Al-Mashri, yang merupakan fraksi Hamas, menegaskan bahwa kelompok yang mengancam akan membunuh pimpinan gerakan Hamas adalah kelompok bayaran yang mengaku-ngaku nasionalis, tapi sesungguhnya bersama barisan Zionis ingin mewujudkan apa yang selama ini gagal dilakukan.
Mashri mengatakan, “Keterangan yang dikeluarkan terkait pembunuhan para pemimpin Hamas, yang dinisbatkan kepada batalyon Al-Aqsha, mencerminkan hancurnya moralitas politik dari kelompok bayaran yang mengaku nasionalis.” Ia menganggap kelompok yang mengeluarkan pernyataan rencana pembunuhan pemimpin Hamas itu tidak lain berada di barisan Zionis untuk meloloskan rencana Zionis yang hingga kini gagal dilakukan terhadap para pemimpin Hamas yang juga merupakan pemimpin pemerintah Palestina.
Mashr menambahkan, “Kami yakin bahwa para tokoh yang berada di balik rencana penggulingan pemerintah berupaya melegalkan tindak pembunuhan yang memang telah mereka lakukan sebelum ini. Dan hari ini, mereka menyatakan sikap di hadapan publik untuk membunuh para pemimpin perlawanan dan jihad pembela Palestina.”
Mashri mengingatkan, pembunuhan terhadap pemimpin Hamas akan benar-benar berbahaya dan akan memunculkan kobaran api yang besar. Ia berharap para tokoh pimpinan Fatah tetap berpikir logis dan berupaya menahan aksi revolusi internal yang jelas-jelas berkolaborasi dengan target asing guna memunculkan kekacauan dan perselisihan di Palestina, sesuai dengan rencana Menlu AS Condoleeza Rice.
“Orang-orang terhormat dan ikhlas, para nasionalis dari batalyon Al-Aqsha, tidak akan rela terpeleset dalam melakukan tindakan pembunuhan sesama pejuang di Palestina. Tapi ada sejumlah oknum yang mengatasnamakan batalyon Al-Aqsha yang sengaja memunculkan kekacauan untuk memperoleh target individu, anti stabilitas dan mengacaukan kondisi karena keadaan sekarang tidak sesuai dengan keuntungan pribadi mereka,” ujar Nashr. (na-str/pic)