Pihak otoritas Al-Azhar sedang marah besar. Pasalnya, sebuah media lokal telah menampilkan foto Syaikh Al-Azhar Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawi lengkap dengan pakaian khas pendeta gereja plus tanda salib. Di foto itu ditulis ‘Syaikh Vatikan Yang Agung’.
Juru bicara Al-Azhar Syaikh Abdullah Mujawir mengatakan, “Apa yang telah dipublikasikan itu benar-benar telah keluar dari kebiasaan jurnalistik, yang tidak diakui oleh hukum dan etika jurnalistik. Harus ada gerakan pembalasan. Bukan untuk membela Syaikh Al-Azhar secara pribadi. Tapi (membela) ikon Islam yang harus dihargai dan dihormati. ”
Mujawir menduga reaksi secara besar-besaran atas foto ini akan mencuat. Ia berpendapat, pembua foto itu tidak hanya telah berlaku tidak sopan atas Syaikh Al-Azhar, tapi juga terhadap agama Kristen. “Olok-olok ini tak pantas untuk agama apapun. Ini ikon Islam dan tokoh Islam, bukan politisi. Bagaimana kita dapat membuat (foto) itu dengan cara mengolok-olok, ” tandas dia.
Adalah harian Al-Fajr pada edisi 93, Sabtu (17/3) lalu, yang menurunkan berita depan dengan foto Syaikh Al-Azhar lengkap dengan pakaian khas pendeta gereja plus tanda salib sambil memegang tongkat Paus. Pada foto itu tertulis "Anda Jangan Pergi Menghadap Paus yang Telah Menghina Rasul, hai Syaikh Vatikan Yang agung…"
Kemudian pada halaman tujuhd i surat kabar itu juga terdapat artikel plus foto yang sama. Artikel itu ditulis oleh oleh Muhammad Al-Baaz, yang isinya mengkritik keras pernyataan Al-Azhar yang menerima dan bersedia datang atas undangan pihak Vatikan di Roma.
Menurut juru bicara al-Azhar Syaikh Mujawir, Syaikh Thanthawi sudah mengetahui adanya foto itu. Namun Syaikh, imbuhnya, belum sempat menanggapinya kerena masih banyak agenda pertemuan.(ilyas/alrb)