FIOE: Harus Lebih Digiatkan, Kampanye Tentang Islam dan Nabi Muhammad Saw di Eropa

Federation of Islamic Organization in Europe (FIOE) menilai dialog dan penyebaran informasi tentang Islam perlu lebih sering dilakukan di negara-negara Eropa, untuk sedikit demi sedikit mengikis tindakan-tindakan yang melecehkan dan bertujuan untuk mengisolasi Islam dan umat Islam.

"Salah besar jika tindakan-tindakan yang menyebabkan hubungan Muslim dan non-Muslim terganggu dibiarkan, " demikian sebagian isi pernyataan FIOE.

Dalam pernyataannya FIOE juga mengatakan, jangan sampai kampanye-kampanye yang memojokkan dan melecehkan Islam dan umat Islam menghambat peran positif dan efektif dari warga Muslim di tengah masyarakat Eropa.

FIOE mengeluarkan pernyataan resminya, merespon terulangnya kasus pelecehan terhadap Nabi Muhammad Saw, yang kali ini dilakukan oleh surat kabar Swedia Nerikes Allehanda. Surat kabar itu memuat gambar anjing dengan kepala manusia yang mereka tulis sebagai kepala Nabi Muhammad Saw. Gambar itu dibuat oleh seorang kartunis Lars Vilks.

"Gambar itu bernuansa rasis dan merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai moral, " kata FIOE, lembaga non-profit yang didirikan pada tahun 1989 dan menjadi payung warga Muslim di 26 negara anggota Uni Eropa.

"Sketsa yang mengandung kebencian semacam itu, jelas-jelas bertujuan untuk mencoreng imej positif negara Swedia yang selama puluhan tahun membangun hubungan baik dengan dunia Islam.

Dalam hal ini, FIOE memuji sikap pemerintah Swedia dalam menangani krisis akibat gambar kartun tersebut. Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt secara langsung berdialog dengan komunitas Muslim pada Rabu (5/9) di sebuah masjid di Stockholm. Dalam pertemuan tersebut, perdana menteri mengungkapkan permohonan maafnya.

Selain itu, Reindfeldt juga menggelar pertemuan dengan duta besar dari 20 negera Muslim, yang rencananya dilaksanakan hari ini ini, Jumat (7/9).

Di sisi lain, FIOE juga meminta surat kabar Nerikes Allehanda untuk berhati-hati terhadap upaya-upaya yang bisa memicu kebencian bernuansa agama. FIOE menekankan bahwa kebebasan berekspresi seharusnya tidak dimanfaatkan untuk tindakan-tindakan yang rasis dan mengedepankan ideologi-ideologi yang mengandung kebencian.

"Bebas tapi harus bertanggung jawab, " tegas FIOE.

Selain itu FIOE juga mendesak agar ada upaya kolektif agar kampanye-kampanye yang melecehkan Islam masuk dalam katagori tindakan kriminal dan menghimbau warga Muslim di Swedia untuk lebih gencar menyebarkan informasi tentang Nabi Muhammad Saw.

"Pelecehan terhadap Nabi Muhammad yang kembali terjadi, menunjukkan makin meningkatnya kebutuhan untuk lebih memperkenalkan sosok Nabi Muhammad Saw dan pesan-pesannya yang penuh kasih sayang terhadap non-Muslim, " tulis FIOE dalam pernyataannya. (ln/iol)