Federation of Islamic Organization in Europe (FIOE) dalam waktu dekat ini akan menyerahkan sebuah piagam yang berisi berbagai hal tentang hubungan warga Muslim di Eropa dengan masyarakatnya pada Uni Eropa. Piagam itu diajukan setelah mendapat persetujuan dari mayoritas organisasi Islam di seluruh wilayah Eropa.
"Butuh waktu empat tahun untuk membuat dokumen yang komprehensif," kata Emad Al-Banani, sekretaris jenderal FIOE seperti dikutip situs Islamonline, Kamis (23/3).
"Dokumen ini semacam konstitusi bagi Muslim di Eropa, yang diharapkan ada di mana dalam dokumen itu dimuat garis besar dasar-dasar hubungan antar warga Muslim dan hubungan warga Muslim dengan masyarakat Eropa," sambungnya.
Al-Banani mengungkapkan, piagam yang draftnya dibuat di Perancis ini sudah melalui proses pengkajian dan revisi baik yang terkait dengan sisi hukum, bahasa, budaya dan legalitasnya. Deklarasi ini, nantinya akan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa Eropa termasuk bahasa Arab.
Piagam itu antara lain berisi tentang Islam fundamental, keberadaan umat Islam di Eropa, hubungan warga Muslim dan masyarakat Eropa lainnya serta kontribusi warga Muslim di bidang politik dan budaya bagi masyarakat setempat berdasarkan prinsip-prinsip kewarganegaraan.
Sekjen FIOE berharap piagam ini akan menjadi titik perubahan bagi hubungan antara Eropa dan warga Muslimnya. Al-Banani menyatakan, ia tidak menghendaki deklarasi ini dianggap sebagai reaksi atas peristiwa-peristiwa buruk seperti peristiwa ledakan di Madrid pada Maret 2004 dan ledakan bom di London, Juli 2005.
"Kami ingin piagam ini merefleksikan pertumbuhan alamiah warga minoritas Muslim dan integrasi mereka di Eropa," katanya.
Tantangan Warga Muslim di Eropa
Al-Banani mengeluhkan betapa berat tantangan yang dihadapi umat Islam di Barat. Warga Muslim minoritas membutuhkan banyak biaya untuk menggelar acara-acara budaya, berinteraksi dengan organisasi masyarakat sipil serta untuk merespon kampanye anti Islam di media massa.
"Tak seorang pun kerja gratis di Eropa. Semua kegiatan ini membutuhkan alokasi dana yang besar, persoalan yang kerap dihadapi warga Muslim," ujar Al-Banani.
Tantangan berat lainnya bagi warga Muslim, tambah Al-Banani, adalah membantu generasi pertama dan ketiga warga Muslim agar dapat menyeimbangkan identitas mereka sebagai Muslim tapi juga tetap bisa berintegrasi dengan masyarakat setempat. Ia mengajak semua warga Muslim di Eropa untuk memikul tanggung jawab ini bersama-sama dan menggalang kerjasama dengan pusat-pusat budaya Islam, olahraga dan pusat-pusat pengajaran agama Islam untuk mencapai tujuan itu.
Federation of Islamic Organization in Europe (FIOE) adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada 1989. Organisasi ini menjadi wadah persatuan sejumlah organisasi dan institusi Islam di 26 negara-negara Eropa. Tujuan didirikannya FIOE adalah untuk memelihara keberadaan warga Muslim di Eropa dan meningkatkan keberadaan mereka sehingga Islam bisa diperkenalkan sevara benar dan akurat.
Anggaran tahuan FIOE mencapai 400.000 Euro yang berasal dari para anggota dan donasi. FIOE sudah memberikan kontribus bagi pendirian European Institute for Human Science, Dewan Fatwa dan Riset Eropa, asosiasi sekolah Muslim Eropa dan asosiasi pekerja media Muslim Eropa. (ln/iol)