Badan Intelijen Filipina mengeluarkan peringatan akan ancaman serangan bom ke sejumlah tempat di negara itu, oleh kelompok islamis Abu Sayyaf.
Keterangan Intelijen Filipina menyebutkan, kelompok islamis Abu Sayyaf kemungkin sudah mengerahkan para militannya untuk membom sejumlah target di ibukota Filipina. Untuk itu, agen-agen intelijen sudah disebar ke semua tempat di ibukota yang dianggap riskan menjadi sasaran serangan. Militer dan kepolisian juga menanggapi informasi itu dengan serius dan siap siaga mengantisipasi kemungkinan serangan itu terjadi.
Seorang agen intelijen mengungkapkan, bahwa diantara informasi yang mereka dapatkan menyebutkan bahwa salah satu serangan akan dilakukan pada tanggal 12 Juni kemarin pada saat Filipina merayakan hari jadi negaranya. Tapi ternyata informasi itu tak terbukti.
Filipina makin meningkatkan kewaspadaannya setelah Departemen Luar Negeri AS pada Selasa (14/6) memperbarui ‘travel warning’ bagi warga negaranya yang akan berkunjung ke Filipina. Deplu AS mengingatkan bahwa kemungkinan akan terjadi serangan teroris di selatan Filipina–yang menjadi basis perlawanan kelompok islamis–bahkan di Manila.
Beberapa tahun belakangan ini, pemerintah Filipina gencar melakukan perburuan terhadap para anggota kelompok islamis Abu Sayyaf, yang oleh Filipina dikatagorikan sebagai kelompok teroris. Selama perburuan itu, aparat keamanan Filipina sudah membunuh dan menangkap ratusan anggota kelompok Abu Sayyaf.
Dalam melawan kelompok Abu Sayyaf, militer Filipina mendapat bantuan berupa pelatihan militer dair AS. (kw/AP)