Festival Bunga Pertama dalam Sejarah Negara Irak

Bunga menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Irak. Di awal invasi militer AS ke Iran tahun 2003 lalu, ketika pemboman oleh pasukan koalisi pimpinan AS masih terjadi di sana sini, masyarakat Irak masih menyempatkan diri membeli bunga dan tanaman hias sebagai simbol kehidupan di tengah perang yang menyebabkan ribuan rakyat Irak tewas.

Enam tahun berlalu, kehidupan masyarakat Irak belum sepenuhnya normal karena tentara-tentara asing masih bercokol di Negeri 1001 Malam itu. Aksi-aksi serangan bom juga masih sering terjadi. Namun masyarakat Irak tak ingin terus tenggelam dalam keterpurukan akibat perang dan tetap memelihara kecintaan mereka pada bunga.

Untuk itu, untuk pertamakalinya dalam sejarah, negara Irak memberanikan diri untuk menggelar festival bunga internasional tanggal 15 April mendatang, yang akan berlangsung di Taman Zawra, taman terbesar di kota Baghdad.

"Kami sudah mengundang perusahaan-perusahaan bunga dari Prancis, Eropa dan sejumlah negara Arab untuk berpartisipasi dalam festival bungan ini," kata Juru Bicara Dewan Kota Baghdad, Hakim Abdel Zahra.

"Kami memilih bulan April untuk menyelenggarakan festival ini, karena pada bulan April kami merayakan datangnya musim semi, simbol lahirnya kembali kehidupan," sambungnya.

Abdel Zahra menambahkan, festival bunga ini bukan hanya untuk tujuan komersil dan meningkatkan hubungan kebudayaan antar negara, tapi juga untuk menunjukkan pada dunia bahwa situasi keamanan di Irak sudah membaik. Ia berharap, seiring dengan meningkatnya situasi keamanan di Irak, perusahaan-perusahaan asing mau membuka kerjasama bisnis dengan pengusaha lokal Irak. Dan untuk menjaga keamanan festival, Dewan Kota Baghdad bekerjasama dengan aparat keamanan Irak.

Taman Zawra yang berlokasi di Baghdad Tengah, dibuka lagi untuk umum sejak bulan Juli tahun lalu setelah ditutup selama lima tahun lebih akibat invasi AS. Di taman ini terdapat kebun binatang, kolam renang dan taman-taman kecil yang ramai dikunjungi warga Irak pada hari libur dan hari-hari besar keagamaan. (ln/mol)