Federal Bureau of Investigation-FBI sedang berusaha keras untuk memperbaiki citranya, terutama di kalangan masyarakat Arab dan Muslim di Amerika Serikat. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah mensponsori pertunjukkan kelompok komedi "Axis of Evil" selama pertemuan lembaga American-Arab Anti-Discrimination Committee (ADC).
Kepala Kantor Perekrutan Nasional FBI Gwen Hubbard mengatakan, dengan cara itu FBI ingin menyatakan pada publik bahwa mereka orang-orang yang manusiawi, bukan hanya orang-orang yang dingin yang bisanya cuma menangkapi orang lain.
Citra FBI memburuk menyusul sejumlah penangkapan yang dilakukannya pascaserangan 11 September 2001.FBI merasa perlu memperbaiki citranya, karena selama ini mereka juga kesulitan untuk merekrut pegawai baru, khususnya dari kalangan warga Arab dan Muslim di AS.
FBI tak segan-segan menggelontorkan dana sebesar 10 ribu dollar untuk membiayai pertemuan tahunan ADC yang dihadiri sekitar seribu orang di sebuah ballroom di Washington. Di arena pertemuan itu terpampang poster-poster dengan tulisan "Today’s FBI. It’s for You. "
Sementara group komedi "Axis of Evil" yang meramaikan pertemuan itu adalah kelompok komedian keturunan Arab dan Muslim, beranggotakan Maz Jobrani, Ahmed Ahmed dan Aron Kader. Dalam penampilannya, mereka kerap mengambil tema perang dan terorisme yang disampaikan dalam bentuk guyonan.
Hubbard mengungkapkan, baru kali ini FBI melakukan pendekatan seperti ini pada warga Muslim dan Arab Amerika. FBI menyatakan akan memanfaatkan "Axis of Evil" untuk mendorong minat warga Muslim dan Arab agar tertarik menjadi anggota FBI, karena selama ini FBI kekurangan tenaga yang memiliki kemampuan berbahasa dan pengetahuan budaya, khususnya terkait pengetahuan tentang Islam dan Muslim.
Hubbart berharap, "Axis of Evil" akan dihadirkan juga dalam konferensi nasional perekrutan anggota FBI yang rencananya akan digelar pada bulan Oktober.
Dalam pertemuan ADC di Washington, hadir Gamal Abdul-Hafiz, agen FBI Muslim pertama. Kehadiran Abdul-Hafiz tentu saja untuk memberikan semangat bagi warga Muslim dan Arab AS untuk berkarir di FBI.
Menurut Abdul-Hafiz, Muslim keturunan Mesir yang sudah bekerja di FBI sejak 1994, dari total 12 ribu agen FBI, yang Muslim hanya 10 orang. "Kami tidak akan pernah mengubah pandangan kita, kecuali kita ikut ambil bagian, " kata Abdul-Hafiz di hadapan para hadirin.
Warga Arab dan Muslim AS yang hadir dalam pertemuan ADC menilai positif pertunjukkan "Axis of Evil." Mereka menyatakan, cara seperti ini bisa melenyapkan penghalang antara FBI dan komunitas mereka.
"Kami pikir ini adalah cara yang baik buat mereka untuk ikut terlibat dalam masyarakat kami. Dan cara yang baik baik komunitas kami untuk melihat mereka (FBI) dengan agak sedikiti berbeda, " kata Laila al-Qatami, juru bicara ADC.
Di sisi lain ia mengatakan, penampilan para komedian "Axis of Evil" menunjukkan pada masyarakat AS bahwa gaya hidup warga Muslim maupun Arab di AS tidak jauh berbeda dengan gaya hidup masyarakat pada umumnya. Warga Muslim dan Arab juga punya selera humor.
Penampilan "Axis of Evil" mendapat sambutan yang hangat dari para hadirin. Para tamu yang hadir tertawa ketika salah seorang anggota "Axis of Evil" Maz Jobrani-warga AS keturunan Iran-menggunakan kamera digitalnya untuk memotret dua pejabat FBI yang duduk di bangku kehormatan.
"Saya cuma ingin mengambil gambar Anda, " kata Jobrani disambut gelak tawa.
Anggota lainnya bernama Ahmed Ahmed, keturunan Mesir, menceritakan dengan gaya lucu bagaimana ia selalu dicurigai di bandara karena namanya sama dengan nama salah seorang yang masuk dalam daftar orang paling dicari FBI.
"Senang rasanya berdiri di depan anggota FBI dan tidak diborgol, " ujar Ahmed yang lagi-lagi disambut tawa hadirin. (ln/iol)