Rabu, Dewan Keamanan PBB dalam sesi rapat yang dipimpin Presiden AS Barack Obama dengan suara bulat menyetujui sebuah resolusi yang mengikat semua anggota PBB untuk aktif membendung aliran militan asing ke wilayah Irak dan Suriah.
Resolusi, yang digambarkan Obama sebagai hal yang “bersejarah,” mengharuskan semua negara anggota PBB untuk mengadopsi undang-undang yang akan membuat ‘perjalanan jihad para militan itu’ menjadi kejahatan serius bagi setiap warga negara negaranya untuk bergabung dengan kelompok-kelompok militan seperti Negara Islam di Irak dan Suriah dan Jabhah Nusra afiliasi Qaeda.
Resolusi, yang diatur di Bab 7 Piagam PBB, menyatakan bahwa “negara harus mencegah pergerakan kelompok teroris yang melalui wilayah mereka dan memastikan bahwa hukum nasional memungkinkan untuk menuntut warganya yang mencoba untuk melakukannya,” kata Obama.
Sekitar 15.000 pejuang asing dari 80 negara telah bergabung dengan jajaran militan di Suriah, menurut perkiraan intelijen AS.
Obama, menyampaikan dalam Majelis Umum PBB Rabu pagi, ia bersumpah akan membangun koalisi untuk membongkar jaringan “kematian” ISIS.
Obama, yang merupakan inisiator kampanye militer terhadap IS di Irak dan Suriah, mengatakan kepada para pemimpin dunia bahwa “Bahasa yang dimengerti oleh pembunuh seperti ini hanyalah bahasa kekerasan.”
“Amerika Serikat akan bekerja sama dengan koalisi untuk membongkar jaringan kematian ini,” kata Obama. “Hari ini saya minta dunia untuk bergabung dalam upaya ini.” (Arby/Dz)