Fatah menyatakan ingin melanjutkan proses rekonsiliasi di Palestina terutama dengan Hamas, dan siap membentuk kembali formasi pemerintahan yang baru berdasarkan konsensus nasional.
Hal tersebut diungkapkan pejabat senior Fatah Nabil Sha’ath, usai bertemu dengan Kepala Intelejen Mesir Omar Suleiman di Kairo. Sha’ath juga mengatakan Fatah juga sudah mulai mengubah sikap kerasnya terhadap Hamas.
"Kami tidak menyerukan untuk melakukan kudeta. Kami tidak meminta siapa pun untuk minta maaf. Kami tidak mau kembali ke masa lalu, kami ingin maju ke depan dan bukan mundur ke belakang," kata Sha’ath.
Ia mengatakan, Fatah akan lebih fleksibel dalam upaya rekonsiliasi dengan Hamas, yang selama ini dimediasi oleh Mesir. Fatah juga berjanji tidak akan terlalu memaksakan kehendaknya pada Hamas dalam upaya mencapai pemerintahan bersatu yang akan dibentuk lagi.
Namun, pernyataan Sha’ath ditanggapi dingin oleh Jubir Hamas Sami Abu Zuhri. Menurutnya, pernyataan-pernyataan Sha’ath bukan hal yang baru. "Fatah dan faksi-faksi PLO lainnya tetap ingin memancangkan legitimasi Presiden (Abbas) dan memarginalkan serta mengesampingkan legitimasi-legitimasi lainnya yang ada di Palestina. (ln/arabnews/prtv)